PWMU.CO – Sebanyak 100 siswa dari empat kelas B TK Aisyiyah atau Bustanul Athfal (ABA) 40 Pondok Permata Suci (PPS) berkunjung ke Kebun Bibit Agro Sayur Tegal Seruwan, Grogol, Bungah, Gresik, Senin (5/11/18).
Mereka berangkat dengan lima mikrolet, empat untuk siswa-siswi yang didampingi guru kelas masing-masing dan satu mikrolet untuk koordinator kelas (Korlas), komite dan kepala Sekolah.
Di Kebun Bibit Agro Seruwan, mereka belajar bercocok tanam, seperti menanam bayam, kangkung, dan sebagainya.
“Kita ingin mengenalkan anak-anak cara bercocok tanam langsung praktik di kebun. Mereka ini sebagian besar adalah anak perkotaan, jadi bercocok tanam adalah hal baru bagi mereka,” kata Ayu Mira ST SPd, Kepala TK ABA 40 PPS.
“Mereka itu kebanyakan lebih mahir bermain game, dari pada bercocok tanam di sawah. Jadi kegiatan seperti ini sangat mereka butuhkan, “imbuhnya.
Sebelum terjun ke lapangan, para siswa dikumpulkan di aula untuk mendapatkan pengarahan cara bercocok tanam.
Setelah dianggap cukup, mereka diajak menuju kebun. Dengan berbekal cangkul kecil mereka bersiap untuk bercocok tanam. Sebelumnya, mereka mengambil bibit kangkung dan bayam yang sudah disiapkan di piring oleh petugas.
Walaupun awalnya agak canggun dan jijik—karena harus melepas alas kaki—anak-anak kota ini akhirnya sangat menikmati kegiatan ini. Seperti disampaikan kelas B 2 Gadang Maulana Zulkarnain
“Saya sangat senang bisa bercocok tanam di sini, belajar mencangkul, dan memanen sayuran,” katanya.
Mustamidatul Khoiroh SPd—guru kelas B 2—sangat senang dengan kegiatan ini. “Yang pasti kegiatan hari ini mampu menambah wawasan, dan pengetahuan anak-anak serta merupakan pengalaman baru bagi mereka,” ucapnya.
Senada dengan dia, Maulidatul Izza—salah satu wali murid sekaligus anggota Komite TK ABA 40 PPS,—sangat mendukung kegiatan ini.
“Saya sangat senang dengan kegiatan seperti ini, karena anak-anak bisa mendapatkan ilmu cara bercocok tanam untuk bekal mereka dimasa yang akan datang,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan acara panen bayam untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. (M. Ali Safa’at)