PWMU.CO– Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik bersinergi dengan Lembaga Kebudayaan (LK) dan Ikatan Guru Bustanul Atfal (IGABA) menyelenggarakan Workshop dan Pelatihan Angklung di Aula SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Sabtu (10/11/2018).
Acara itu diikuti oleh sekitar 100 peserta dari utusan guru TK Aisyiyah se-Kabupaten Gresik dengan seragam kebanggaannya. Hanya dua peserta bukan dari TK tetapi dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Assa’adah (MIAS) Bungah.
Dua utusan dari MIAS itu Nurul Khaniyah dan Wahyu Setyaning Ati. Keduanya merasa bangga karena berkesempatan mengikuti workshop angklung. Ini pengalaman pertama bermain alat musik dari bambu ini.
Sri Wahyuni SAg MPd, pembicara dalam workshop ini menjelaskan secara gamblang jenis-jenis angklung dan cara memainkannya.
”Dalam bermain angklung setiap orang memegang angklung dengan nada tertentu. Memainkannya cukup menggoyangkan sesuai urutan notasi lagunya,” kata Bu Uyun.
”Karena itu seluruh pemain harus kompak dan konsentrasi. Jangan sampai tertinggal saat giliran membunyikan nada yang dipegang,” tambahnya.
Semua peserta kemudian berjajar sesuai urutan notasi do re mi fa so la si menurut nada angklung yang dipegang. Lantas mereka uji coba membunyikan angklung secara berurutan. Begitu terdengar nadanya para guru itu langsung tertawa senang. ”Ohhh begitu toh mainnya,” komentar mereka bahagia.
Setelah semua lancar, peserta dibagi menjadi delapan kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 15 orang. Bu Uyun, sapaan akrabnya, mengajarkan beberapa lagu seperti Suwe Ora Jamu, Kasih Ibu, Gundul-Gundul Pacul, dan Ambilkan Bulan.
Kelompok pertama maju memainkan angklung dengan judul lagu Suwe Ora Jamu. Berkali-kali dicoba mengikuti urutan notasi lagunya. Bu Uyun menjadi dirigen dengan memberikan arahan. Ternyata peserta agak kesulitan memahami gerakan tangannya.
Setelang diulang-ulang. Akhirnya lagu Suwe Ora Jamu dapat didengar dengan indah lewat bunyi bambu itu. Tepuk tangan gemuruh semua peserta dan panitia terdengar di aula. Satu kelompok selesai giliran kelompok lain dengan lagu berbeda. Setelah berlatih berulang-ulang semua kelompok bisa memainkan lagunya dengan baik.
Bu Uyun tersenyum puas. “Bagus, kalau guru pintar seperti ini, insya Allah nanti mengajari muridnya juga akan sebagus ini,” kata Bu Uyun memberi semangat. (Nurul)