PWMU.CO-Kajian Ideopolitor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat Lamongan kali ini diminati emak-emak. Acara yang diadakan di SMK Muhammadiyah 5, Ahad (11/11/2018), menghadirkan pembicara Chusnul Mar’iyah, dosen FISIP Univeraitas Indonesia.
Peserta emak-emak membeludak karena ingin mendengarkan ceramah Chusnul Mariyah yang orang asli Babat. Pembawaan Chusnul yang gamblang, akrab, dan diselingi gurauan membuat hadirin betah dan tertawa.
Dalam pandangan sejarah, Chusnul mengatakan, Muhammadiyah itu hebat, luar biasa. Sebab Muhammadiyah berdiri tahun 1912 dan Aisyiyah tahun 1916, sebelum negara ini berdiri. ”Berarti Muhammadiyah jelas ikut memberikan kontribusi terhadap kemerdekaan Republik Indonesia,” tandasnya.
Kehebatan Muhammadiyah itu, sambung dia, karena mencerdaskan bangsa dengan pendidikan, menyehatkan bangsa dengan rumah sakit. ”Karena itu untuk menyongsong Pemilu 2019, kita harus optimistis. Kalau kita berpolitik, kita bismillah, agar nantinya nilai-nilai Islam dapat mewarnai dalam pemerintahan,” ujarnya.
Dia menyarankan, para pemuda harus menguasai partai. Mulai sekarang harus mempunyai modal pengetahuan politik. Sekolah untuk mengembangkan diri. Lewat beasiswa di dalam negeri, maupun luar negeri. ”Kemudian pulang mengamalkan ilmu politik itu, jangan jadi menjadi politikus dadakan,” katanya.
Menyongsong Pemilu 2019, menurut Chusnul, harus ikhtiar menjemput nasib bangsa. Berbuat apa yang dapat kita lakukan. Kita harus yakin Allah akan mengabulkan doa kita. Kemudian dia membaca Ali Imron : 26.
”Katakanlah (Muhammad), Ya Allah yangmempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau yang memuliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau yang menghinakan orang yang Engkau kehendaki, di tanganMu kebaikan. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”
Chunul memberikan gambaran, Firaun berkuasa dan kuat, namun Musa as yang akhirnya menang. Namrud, raja yang punya kekuasaan yang pernah membakar Ibrahim as, ternyata akhirnya yang menang Ibrahim.
”Begitu juga Abu Lahab, Abu Jahal yang berkuasa di Mekkah, namun Muhammad saw yang pada akhirnya juga menang dan berkuasa atas Mekkah,” tandasnya.
Semua itu, ujar Chusnul, atas pertolongan Allah. Meskipun petahana tampak kuat dan berkuasa dari sejarah itu belum tentu menang. ”Marilah kita menjemput suara, menjemput nasib bangsa dan meningkatkan ketakwaan dengan mengikuti Pemilu untuk memilih pemimpin terbaik,” pesannya.
Dalam ceramahnya Chusnul fasih menyitir ayat-ayat Alquran. Dia saat di Babat mengaji ayat-ayat yang berkaitan dengan politik kepada almarhum KH Mukhlis Sulaiman, pengasuh Pesantren Muhammadiyah Babat. (Hilman Sueb)