PWMU.CO – Desain pelatihan sebagai proses perencanaan sistematik yang dilakukan sebelum kegiatan pengembangan atau pelaksanaan sebuah pelatihan, penting dilakukan.
Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Akhtim Wahyuni MAg menyampaikan overview (ikhtisar) Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Batch 2, di Grand Whiz Hotel, Trawas, Mojokerto, Senin (12/11/18). Kegiatan akan berlangsung hingga Kamis, (15/11/18).
Akhtim mengatakan, pelatihan ini didesain dalam 3 tahapan, yakni Inservice Training 1, Field Learning, dan Inservice Training 2. “Saat ini yang sedang diikuti Bapak-Ibu selama 4 hari adalah Inservis Training 1. Selanjutnya Bapak-Ibu akan praktik di sekolah masing-masing yang kita sebut Field Learning,” ujarnya.
Materi penguatan dalam Diksuspala ini, kata Akhtim, terdiri dari Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tentang Peran Kepala Sekolah, Muhammadiyah Branded School, Entrepreneurship, dan Sinergy Building.
“Materi utamanya Kepemimpinan Pendidikan Muhammadiyah, Manajerial Sekolah, Membangun Relasi Positif, Entrepreneurship, dan Supervisi Pendidikan,” jelasnya.
Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tersebut menjelaskan, Kepemimpinan Pendidikan Muhammadiyah ini penting karena mengupas biografi pemimpin pendidikan Muhammadiyah. “Bagaimana sesungguhnya kepribadian pemimpin Muhammadiyah dan pemikiran pendidikan KH Ahmad Dahlan,” kata Akhtim.
Dalam hal Manajerial Sekolah, lanjutnya, dikupas ruang lingkup manajemen pendidikan termasuk visi, misi, dan lain-lain. “Selain itu bagaimana mengelola lembaga pendidikan yang efektif dan efisien, penting dibahas,” tegasnya.
Akhtim mengatakan, membangun relasi positif menjadi salah satu materi utama karena pentingnya pola komunikasi diri, baik level individu maupun manajerial. “Termasuk pentingnya listening skill (kemampuan mendengar) bagi pemimpin, the power of verbal and non-verbal communication (kekuatan komunikasi verbal dan non-verbal), serta group dynamic (kelompok dinamis),” kata dia.
Menurutnya, membangun motivasi entrepreneur juga penting ditanamkan. “Bagaimana peserta bisa mengenali dan mengolah potensi sekolah, membranding dan memasarkan potensi sekolah, serta mengelola media untuk branding dan pemasaran,” jelasnya.
Tak kalah penting yang juga harus dikuasai seorang calon kepala sekolah, kata Akhtim, adalah Supervisi Pendidikan. “Konsepnya, aspek dan pendekatannya, hingga pelaksanaannya,” ujarnya.
Di akhir paparannya, Akhtim mengingatkan, peserta harus mengikuti seluruh rangkaian Diksuspala sebagai salah satu syarat kelulusan. “Tentu saja dengan menunjukkan sikap positif, kooperatif, dan menjaga nama baik persyarikatan, serta menyerahkan seluruh dokumen penugasan,” tuturnya. (Vita)