PWMU.CO-Dakwah itu esensinya mengajak orang ke jalan Islam. Dengan demikian ajaklah mereka dengan cara bergembira bukan merendahkan atau melemahkan.
Demikian disampaikan Angggota Kops Muballigh Muhammadiyah Surabaya Drs Andi Hariyadi MPdI dalam Safari Subuh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya di Masjid Remaja Jl Kalilom Lor 3/41 Kenjeran Surabaya, Ahad (18/11/2018).
“Tadi sudah saya sampaikan firman Allah surat Ali Imron ayat 104. Ayat ini sudah sering dikaji bersama lebih-lebih ketika ada kajian ke Muhammadiyahan. Sekarang ini kita memasuki Milad Muhammadiyah. Hendaknya kita semakin hari semakin membuktikan semangat berdakwah untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar,” katanya.
Menurutnya, berdakwah hendaknya mampu mencakup berbagai aspek. Pertama, penyadaran. Kita berusaha agar muncul kesadaran pada diri kita berdakwah dengan cara menggembirakan.
“Tantangan kita sangat berat. masjid sudah jarang didatangi anak muda. Anak muda lebih suka datang ke warung kopi yang free wifi,” ujarnya.
Kedua, penguatan. Ada bentuk militansi menjadi kader yang unggul dan kuat dalam berbagai hal. Ketiga, kata Andi, upaya pencerahan. Pencerahan ini menjadi energi dalam berdakwah kita maka di sinilah pentingnya ilmu yang utuh sehingga pencerahan itu betul-betul terwujud.
“Sekarang ini banyak seruan dakwah yang menuju kepada kesesatan. Di Surabaya ada beberapa titik yang mengadakan kajian yang cenderung kepada penyesatan. Mengaku nabi seperti di Petemon mengaku koodinatornya para nabi. Ada lagi orang yang mengaku dirinya nabinya wong Jowo. Setelah diadakan pendekatan ternyata tidak bisa membaca Alquran,” kata dia.
Keempat, memberdayakan. Meningkatkan kesejahteraan. Mungkin ada jamaah yang membutuhkan segera dilaksanakan kalau kita terlambat maka akan diambil oleh orang lain untuk pemurtadan.
“Mereka melakukan melalui beasiswa, melalui bantuan sembako. Menjelang Maghrib di Stasiun Wonokromo, saya pantau selama tiga bulan, mereka melakukan puji-pujian. Mereka para pemulung dapat makan, dapat uang. Ini juga tantangan dakwah kita bagaimana di lingkungan kita ini ada model dakwah yang memberdayakan seperti itu,” tegas dia.
Selama ini kita shalat di masjid, setelah selesai pulang. Pintu masjidnya dikunci. Sekarang ayo kita berpikir tentang kondisi jamaah.
Di akhir tausiyah, dia menyampaikan firman Allah surat Ar-rahman ayat 60 yang artinya, tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula. ”Karena itu kita tetap solid, kita tetap rukun hidup bersama agar ke depan kita bisa sukses,” tandasnya. (Habibie)