
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Velandani Prakoso menyatakan sikap dan nalar kritis merupakan bagian dari budaya kader IPM.
Hal itu disampaikannya dalam pembukaan Muktamar XXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Senin (19/11/18).
Vela—sapaan akrabnya—mengatakan, sejak didirikan pada tanggal 18 Juli 1961, perlahan tapi pasti IPM telah menjadi organisasi kepemudaan yang disegani di Indonesia. Ragam penghargaan pun pernah dirasakan oleh IPM, baik berskala nasional maupun regional.
“Dengan sumber daya yang ada itu IPM telah menegaskan diri sebagai sebagai organisasi yang selalu mengusahakan terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, beraklak mulia, dan terampil,” katanya dengan menggebu-gebu.
Vela kemudian menyinggung soal tema Muktamar XXI IPM: Meneguhkan Karya Nyata, Mendorong Generasi Berkemajuan.
Menurut dia, tema itu mengambarkan bahwa IPM telah melalui proses dialektika pemikiran yang panjang. Mulai dari membangun pondasi ideologi dan basis massa di awal berdirinya, sampai dengan upaya menanamkan dan mempertajam nalar kritis para kader IPM.
“Nah, hingga saat ini sikap ataupun nalar kritis itu telah menjadi bagian dari budaya organisasi pelajar ini,” tegasnya di hadapan 2000 kader IPM se-Indonesia.
Vela lalu menyampaikan tekad untuk bisa menjadikan IPM sebagai sebuah mercusuar peradaban dengan karakter moral dan kinerja menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kader IPM.
Vela menambahkan, tantangan yang harus dihadapi IPM dewasa ini adalah bagaimana bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya bisa berkolaborasi dengan pemerintah.
“Kolaborasi itu penting untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah bisa ramah terhadap pelajar,” ungkapnya.
Dia menyatakan, pelajar sebagai generasi emas, generasi masa depan, dan pemegang tampuk kepimpinan Persyarikatan, umat, dan bangsa diharapkan dapat membawa Indonesia makin berkemajuan di masa depan.
Karena itu ia berharap pada Muktamar kali ini dapat membawa perubahan yang berarti bagi IPM, Muhammadiyah, umat bangsa, dan kemanusiaan.
“Sampaikanlah gagasan terbaik dengan cara yang bijak dan arif agar para pengguni langit ikut mengamini cita-cita kita bersama,” pungkasnya.
IPM Jaya. (Aan)