PWMU.CO-Islam tidak bisa dipisahkan dengan politik. Kalau ada orang mengatakan politik tidak penting, yang penting itu hanya ibadah tidak diganggu. Itu sontoloyo namanya.
Hal itu disampaikan oleh Prof Dr HM Amien Rais pada Tabligh Akbar dan Resepsi Milad Muhammadiyah ke-106 di Islamic Center Surabaya, Selasa (20/11/2018).
”Ada orang mengatakan, Pak Amien, politik tidak penting. Yang penting kita shalat tidak diganggu, bisa umroh setiap hari, Ramadhan tidak ada masalah, sudah cukup Pak Amien. Kekuatan politik biar yang lain, kita tidak perlu. Nah itu namanya Muhammadiyah konyol, Muhammadiyah sontoloyo,” ujar Amien Rais yang diiringi tawa jamaah.
”Karena apa? Karena politik, ekonomi, sosial, akhlak, semua terintegrasi dalam statement kita inna shalaati wanusukii wamahyaaya wamamatii lillahi rabbil alamin, ya Allah shalatku, ibadahku, hidupku, politikku, ekonomiku, matiku aku persembahkan kepada Allah, Tuhan seluruh alam,” seloroh mantan ketua umum PAN itu.
Menurut Amien, di tahun politik tidak boleh ada yang sampai mengatakan untuk pilpres terserah masing-masing. Itu namanya bukan fatwa tapi penyelewengan. ”Kalau ada ketua Muhammadiyah mengatakan, untuk Pileg monggo terserah jenengan masing-masing, masih diampuni Allah. Tapi kalau Pilpres monggo sak kerso jenengan, sak karepe. Itu namanya bukan fatwa,” katanya.
Dia meminta orang Islam membuka Alquran. Soal kepemimpinan di Alquran jelas sekali bahwa kita harus memilih orang beriman, memilih orang yang tidak diragukan keislamannya.
“Jika ada yang berkata, orang Islam jangan ambisi dalam politik, kalau ambisi nanti malah hancur, orang itu perlu diluruskan karena tidak masuk akal,” ujarnya.
Menurut dia, sesungguhnya kita bisa menerapkan khilafah di republik yang kita cintai ini. Dalam surat Al Baqarah ayat 30 ada dialog antara Allah dengan malaikat. “Wa idz qoola robbuka lil-malaaaikati innii jaa’ilun fil ardhi kholiifah, qooluuu ataj’alu fiihaa mayyufsidu fiihaa wa yasfikuddimaaa, wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqoddisulak, qoola inniii a’lamu maa laa ta’lamuun.”
Artinya, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu, Dia berfirman, sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
“Dalam surat shad ayat 26 juga disebutkan, Ya Daud inna jaalnaaka khalaifatan fil ardh, Wahai Daud, kami Allah menjadikanmu sebagai khalifah di atas bumi. Maka khalifah itu fahkum bainannas bilhaq. Tegakkan hukum dengan benar, dan jangan kau ikuti hawa nafsumu untuk menyeleweng dari hukum Allah,” kata tokoh reformasi 1998 itu.
Jadi, sambung Amien Rais, kita itu bisa tetap membentuk sistem sepenuhnya republik demokrasi kita ini dengan konstitusi yang kita sepakati maka kita akan menegakkan keadilan. Keadilan politik, keadilan sosial, keadilan hukum, keadilan pendidikan, yang sekarang ini kita taat kepada Pancasila itu.
”Coba perhatikan ada kata Alquran asli. Asli di Alquran bukan dari Manado, Madura, Jawa ataupun yang lainnya yaitu kata adil. Maka kita tahu sila kedua itu adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian sila kelima itu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi adil, keadilan itu ada di ideologi kita, ada di Alquran kita.Tugas kita adalah pergantian pimpinan nasional, setuju tidak?” tandas Amien.
“Setuju,” jawab hadirin.
“Anda kok diam saja, kalau diam saja saya pergi lo ini,” seloroh Amien disambut tawa jamaah.
“Jadi kita ucapkan terima kasih yang sudah ada ini. Nanti akan ada Pileg dan Pilpres mudah-mudahan setelah itu kita diberi Allah pimpinan nasional yang baru. Saya setiap hari masih membuka Google, masih mengikuti berita, maka saya menyimpulkan, bangsa kita ini sesungguhnya sudah tidak punya kedaulatan ekonomi lagi,” kata Amien Rais. (Habibie)