PWMU.CO – Perwakilan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat ( MPK PP) Muhammadiyah Azaki Khoirudin menyatakan, kadar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) merupakan ujung tombak dakwah Muhammadiyah di era milenial.
Hal itu disampaikan oleh pria yang akrab disapa Zaki itu dalam penutupan acara Muktamar XXI IPM di Hall SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Rabu (21/11/18).
Zaki mengungkapkan, awalnya, IPM dikenal sebagai organisasi yang modern, rapi, dan teratur. Dengan itu semua, IPM berkali-kali mendapatkan penghargaan sebagai organisasi kepemudaan terbaik nasional.
Kini, kata dia, IPM berhadapan dengan era milenial, yang mana segala sesuatunya itu serba digital, serba instan, dan serba tidak teratur. “Generasi milenial itu susah sekali dikumpulkan dalam satu waktu yang lama, dan generasi milenial itu multitasking karena mereka bisa mengerjakan dan fokus dalam banyak hal,” urainya.
Nah, lanjut Zaki, IPM perlu memikirkan sistem yang cocok untuk generasi milenial ini, yakni bagaimana sistem administrasi IPM di era milenial. Kemudian bagaimana gerakan IPM ke depan itu bisa diminati oleh generasi milenia yang diketahui tidak suka ribet dan lainnya itu.
“Generasi milenial itu suka sesuatu yang simpel. Termasuk ketika belajar tentang paham agama. Ini tantangan yang harus dijawab karana IPM adalah ujung tombak dakwah Muhammadiyah di zaman milenial,” ujar Mantan Sekretaris Jenderal PP IPM itu.
Zaki menegaskan, IPM punya tanggung jawab besar dalam rangka menjadikan gerakan dakwah Muhammadiyah di era milenal semakin diterima dan diminati oleh khalayak, terutama generasi milenial. Sebab, setiap detik kader IPM telah membawa gadget yang di dalamnya ada segala hal.
Karena itu, Zaki berharap, IPM bisa berfokus pada kerja-kerja dakwah digital untuk masa depan Persyarikatan. “Selamat dan sukses atas terselenggaranya Muktamar XXI IPM. Semoga IPM semakin jaya,” ucpanya. (Aan)