PWMU.CO-Wayang bisa menjadi media pembelajaran. Terutama mendorong kemampuan siswa bercerita. Cara itu dipaparkan guru SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik Ichwan Arif SS MHum saat peerteaching pembelajaran literasi dalam acara Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Literasi di Palembang, Rabu (21/11/2018).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini, Arif memfokuskan pada kompetensi literasi baca tulis, yaitu bercerita.
“Kadang kala, siswa kesulitan untuk bercerita. Bukan karena tidak bisa, tetapi untuk memulai bercerita, mereka sudah mengeluh. Menggunakan kalimat, materi, isi, sampai dengan permasalahan apa yang akan disampaikan,” ujarnya.
Wayang, ungkapnya, adalah media sederhana yang bisa diambil dari sekeliling. Foto atau karikatur koran dan majalah bisa dipakai. Foto atau gambar di koran itu digunting ditempelkan di karton lalu diberi stik es krim atau bambu untuk pegangan seperti wayang kulit.
Siswa berperan seperti dalang bercerita secara bebas tentang foto guntingan koran itu. Bisa bercerita berdasarkan berita koran. Atau membangun dialog sendiri secara bebas menurut imajinasinya.
“Siswa bebas memberi nama tokoh, cerita, masalah, konflik, sampai dengan penyelesaiannya. Siswa akan bisa membuat hidup gambar mati yang ada dalam media. Intinya, siswa memiliki kebebasan dalam bercerita dan yang lebih penting lagi adalah dia fun dan bercerita,” katanya.
Dalam kegiatan literasi tahap 3 ini, panitia menginstruksikan semua peserta untuk berpikir kreatif dalam membuat media kreatif dan inovatif yang sederhana dari barang mudah didapat. “Pembuatan media wayang, tanpa biaya hanya buruh koran bekas, gunting, dan lem saja,” tambahnya. (Nugra Heny)