PWMU.CO – Siswa International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik luar biasa, sangat interaktif, dan berpotensi.
“The students of ICP SMPM 12 GKB are amazing, very interactive, and potential,” ungkap Dr Sri Rachmajanti Dip TESL MPd, Teacher Support IDLE 110 UM Cambridge Centre Institute for Developing Laboratory in Education di akhir monitoring dan evaluasi (monev) pembelajaran kurikulum Cambridge tahap pertama, Kamis (15/11/18).
Luki—sapaan akrab Sri Rachmajanti—menyampaikan, target pengetahuan metakognitif menjadi tuntutan di Checkpoint Cambridge kelas IX. “Nantinya, siswa ICP dengan potensi luar biasanya ini harus terus distimulasi dan diintensifkan latihannya, walaupun Checkpoint bukan penentu kelulusan,” ujarnya.
Menurutnya, penguatan materi harus diberikan pada guru pengampu mapel Maths, Science, dan English. “Baik itu pengetahuan metakognitif maupun kesadaran proses berpikir dalam mengelola diri sendiri dan dalam mengikuti pembelajaran,” jelas Luki.
Strategi riil yang bisa dijalankan, lanjutnya, adalah dengan grafik organizer. “Seperti menyusun table (tabel), outlining (menguraikan), atau mind mapping (pemetaan pikiran),” terang dosen yang baru pulang dari program Visiting Scholar di Monash University Melbourne Australia ini, diplomatis.
Ditemui PWMU.CO usai pelaksanaan monev, guru pengajar Science Edy Kurniawan SPd mengaku senang walau sedikit grogi karena dapat mengetahui hal-hal yang masih kurang dan perlu ditingkatkan selama mengajar di kelas ICP dan banyak memperoleh wawasan baru. “Terutama dalam hal komunikasi bahasa Inggris, juga perlu belajar lagi,” ungkapnya. (Anis Shofatun)