PWMU.CO-Pertemuan tiga ormas Islam Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berlangsung gayeng di Kantor PCNU Banyuwangi, Ahad (2/12/2018).
Kegiatan diberi tajuk Gesah Bareng NU-LDII-Muhammadiyah Banyuwangi ini pertama kali diadakan. Semua pengurus ormas berkomitmen bertemu rutin dengan tempat bergantian.
Sebagai tuan rumah, Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi KH Muhammad Ali Makki mengatakan, sebagai generasi penerus kita malu dengan generasi awal NU dan Muhammadiyah yang bisa nyaman bersama. Semestinya kita meneruskan kebersamaan itu.
“Ada perbedaan di antara ormas Islam tidak bisa dipungkiri. Namun sangat banyak persamaan-persamaannya,” tambah Gus Makki, sapaan akrab ketua NU. “Apalagi KH Hasyim dan KH Dahlan adalah murid dari guru yang sama yakni Kiai Sholeh Darat, sehingga sewajarnya kalau keduanya memiliki banyak persamaan,” kata dia menambahkan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Dr Mukhlis menceritakan pengalamannya mendapat tugas penelitian untuk mencari akar konflik Muhammadiyah-NU di Genteng. Kesimpulan yang didapat adalah akar konflik itu persoalan politik.
”Sebenarnya Muhammadiyah-NU tidak ada masalah, namun begitu ada persoalan politik hubungan di antara keduanya menjadi pasang surut,” tuturnya.
Dia menyampaikan konsep Muhammadiyah terkait kehidupan berbangsa dan bernegara yang menyebut sebagai Darul Ahdi Wasysyahadah. ”Negara ini merupakan hasil konsensus dan kita saat ini tinggal membuktikan. Tidak perlu teriak-teriak paling NKRI, paling Pancasilais, paling bhineka, tapi mari kita buktikan pada negara bangsa ini untuk berbuat,” tuturnya.
Sementara H Astro Junaidi, ketua Dewan Pimpinan Daerah LDII Banyuwangi mengatakan, pertemuan ini bisa dilaksanakan terus sebagai silaturahim untuk persatuan umat. (Mufti)