PWMU.CO – Ekspresi kebahagiannya tak bisa disembunyikan. Tampak senyum manis mengembang dari wajahnya yang sumrigah.
Ya …, Yayuk Indarwati SPd memang pantas berbahagia. Dari 43 guru yang mengikuti Pelatihan Pembina Olimpiade Matematika SD/MI Muhammadiyah Se-Kabupaten Gresik, dialah satu-satunya peserta yang mendapat dua reward alias hadiah.
Yayuk berhasil menjawab tantangan yang diberikan pelatih dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang Surabaya dalam pelatihan yang diadakan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Sabtu-Ahad (1-2/12/218).
Hadiah pertama ia terima setelah berhasil memecahkan soal Puzzle Ken Ken model persegi enam dengan waktu tercepat. “Sebenarnya semua peserta bisa memecahkannya,” ujarnya merendah.
Bagi Yayuk, Puzle Ken Ken baru kali pertama dia kenal. “Awalnya belum begitu paham. Tapi itu adalah tantangan. Dan bagaimana agar saya bisa mengatasi tantangan tersebut,” tutur ibu tiga anak ini.
Sementara hadiah kedua ia peroleh setelah menyelesaikan soal puzzle persegi dengan berbagai ukuran. “Alhamdulillah banyak manfaat yang saya dapat dari pelatihan ini selain reward tentunya,” kata guru SD Muhammadiyah 2 Balongpanggang ini.
Salah satu manfaat yang dia dapatkan dari pelatihan ini adalah membawa matematika ke dalam kehidupan nyata yang lebih realistis, seperti salah satu tujuan KPM melahirkan Matematika Nalaria Realistis (MNR).
“Membawa matematika ke dalam kehidupan nyata sangat menarik. Anak-anak pasti tidak takut lagi pada matematika,” ujar alumnus Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas Negeri Surabaya tahun 2002 ini. “Sungguh luar biasa kegiatan ini.”
Meski begitu, Yayuk menganggap, mengajak siswa agar menyukai matematika adalah pekerjaan rumah yang cukup menantang. “Karena tidak semua siswa merasa tertarik pada pelajaran hitung-menghitung,” ujarnya.
Ia berharap ada pelatihan seperti itu di lingkungan sekolahnya. “Tentu dengan bantuan dari pihak lain,” kata aktivis Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Balongpanggang Gresik ini.
Jika Yayuk dapat dua hadiah, Maulvi Amanda Surya, guru MI Muhammadiyah 1 Gumeno, dan Anita Widhianti SPd, guru SD Muhammadiyah 2 Gresik, masing-masing mendapat satu hadiah dalam tantangan itu.
Sa’idi Amin SPd—salah satu pemateri— memberikan saran di hadapan peserta bahwa guru harus lebih berusaha lagi supaya anak-anak memiliki kompetensi dan menyukai matematika sehingga daya nalarnya meningkat. “Guru harus mau berbagi ilmu. Itulah semangat KPM,” terang pria asal Desa Pantenan Kecamatan Panceng Gresik ini.
Menutup pelatihan ini, Bendahara Majelis Dikdasmen PDM Gresik Suwarno SPd MPd mengungkapkan kebanggaannya pada beberapa sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Gresik yang telah mengukir prestasi.
“Namun masih ada sekolah Muhammadiyah yang perlu ditingkatkan prestasinya. Tujuan pelatihan ini ialah pemerataan prestasi di sekolah Muhammadiyah Gresik,” ungkap Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cerme ini. (Mardliyatul Faizun)