PWMU.CO-Pesantren Mahasiswa Al Manar Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) mengadakan workshop teknik public speaking, Ahad (2/12/2018). Pelatihan ini bertujuan menciptakan generasi muslimah yang cakap berkomunikasi di depan umum dengan nilai keislaman.
Acara diikuti 230 peserta terdiri dari 194 mahasiswi, 24 panitia, dan 12 undangan. Pembicara disampaikan Afif Hidayatullah, motivator dan pendiri Power Inspiration Training Center.
Afif mengatakan, menjadi muslimah yang mengispirasi dan cakap dalam berkomunikasi adalah tujuan workshop public speaking ini.
”Belajar public speaking mengasah kemampuan memengaruhi orang lain,” katanya. ”Peran perempuan sudah mulai dilakukan dari lingkungan keluarga lalu di masyarakat,” sambungnya.
Harapannya, kata dia, wanita tidak sekadar sebagai orang pasif dalam perubahan sosial, perubahan masyarakat atau dunia pendidikan. ”Tetapi berperan aktif dengan teknik memengaruhi, mengedukasi dan memberi informasi yang berguna,” tandasnya.
Menurut dia, pesan yang disampaikan kepada orang lain harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan. Bukan masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. ”Menyampaikan pesan dengan lisan dan hati menjadi satu sehingga dipercaya orang,” tuturnya.
Ketua panitia Melania Inna Nora menerangkan, banyak orang ingin pandai berpidato tetapi tidak semua orang mampu melakukan dengan baik dan benar. Lewat workshop ini peserta diajari teknik berbicara di depan khalayak.
Setelah workshop, kata dia, ada pembinaan lanjutan yang ditangani oleh Komunitas Muslimah Inspiratif dan Kreatif (KOMIK) Ponorogo. Inna Nora juga menjabat ketua Bidang kreatif Tim Follow Up Pesma Al Manar.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Ponorogo Bambang Widyahseno menyampaikan acara ini penting diikuti. ”Era saat ini banyak orang yang pandai berbicara namun tidak semuanya mampu mempertanggungjawabkan isi yang disampaikan,” tuturnya.
Masyarakat saat ini, sambung dia, semakin cerdas. Menuntut orang tidak hanya pandai berbicara tetapi bisa melakukannya. ”Pesan yang tulus dan berkualitas sebagai dakwah ila ummah,” ujarnya.
Kepala Pesantren Azid Syukroni menjelaskan, Pesantren Al Manar dari tahun ke tahun memperbaiki programnya untuk pengembangan santri dan mengasah talenta dirinya. Public speking dibutuhkan karena santri harus bisa berdakwah.
”Dalam latihan ini setiap orang gagal, gemeteran, grogi, kurang percaya diri. Semua kekurangan itu harus dituntaskan di sini. Lulus dari sini langsung pandai berceramah yang menarik,” katanya. (Diyah)