PWMU.CO-Islam berkemajuan memungkinkan adanya hubungan inter dan antar negara yang saling terkoneksi satu dengan lainya. Tidaklah mungkin suatu negara dapat menjalankan politik dan pemerintahanya secara sendiri-sendiri tanpa ada kerjasama dan koneksi dengan yang lain.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Muhamamdiyah Dr Haedar Nashir ketika memberi kuliah umum di Universitas Asia Taiwan, Senin (3/12/2018).
Ceramah bertopik Islam with Progress in Gobal Era itu dihadiri 500 mahasiswa dan dosen. Haedar mengupas pentingnya Islam moderat dan menjawab tantangan global di masa yang akan datang.
Mahasiswa Taiwan tampak berminat mengikuti kuliah umum dengan topik Islam berkemajuan ini. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan hubungan Islam dengan era globalisasi.
Haedar menjelaskan, kondisi politik dan informasi di era global yang menghilangkan batas-batas antar negara membutuhkan spirit keagamaan yang universal dan bisa diterima oleh semua kalangan dan semua kepercayaan.
Dia mengutip surah Al Hujurat ayat 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling takwa.
”Islam berkemajuan yang ditawarkan oleh Muhammadiyah memiliki peluang pembaharu untuk masuk dalam irisan pemikiran liberalisme and progressive freedom yang dianut oleh masyarakat Taiwan,” katanya.
Dengan modernitas dan progresif khas gerakan Muhammadiyah ini, sambung dia, ada irisan yang memberikan dampak relevansi antara gerakan Muhammadiyah dan perkembangan pemikiran Islam di Taiwan.
Kuliah Umum ini merupakan bagian dari acara peresmian Kantor Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di Universitas Asia di Taichung, Taiwan.
Kantor PCIM ini hasil kerja keras Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) PCIM Taiwan. Ketua LIK Andi Azhar mengatakan, ini menjadi bukti nyata, bahwa Islam berkemajuan dapat diterima di kalangan akademis di Taiwan.
Dia menyampaikan, dukungan Universitas Asia terhadap perkembangan gerakan Muhammadiyah di Taiwan perlu diikuti dengan semangat pergerakan tanpa lelah dan optimisme untuk ber-taawun untuk dunia. (Ardian)