PWMU.CO-Guru SMP Muhammadiyah 4 Tanggul Jember (SMP Muhata) mengikuti sosialisasi sistem penilaian hasil belajar di sekolah Muhammadiyah lewat aplikasi sidikMu, Rabu (5/12/2018).
Sosialisasi dilakukan oleh petugas dari PT Daya Matahari Utama (DMU) yang mengeluarkan aplikasi ini. Aplikasi ini menggantikan keluaran lama Sipinter yang tak dipakai lagi mulai Desember.
Pemakaian aplikasi ini untuk laporan informasi dalam penilaian prestasi siswa atau komunikasi dengan wali murid. Lewat sistem ini wali murid dengan cepat dan mudah mendapat informasi prestasi akademik putra-putrinya selama di sekolah.
Muhammad Tri Handoyo dari PT DMU mengajarkan penggunaan sidikMu. ”Beberapa tahun lalu, DMU menggunakan aplikasi Sipinter atau Sistem Informasi Terpadu sebagai sistem penilaian hasil belajar di sekolah Muhammadiyah. Mulai Desember tahun ini, Sipinter diganti dengan sidikMu,” katanya.
Dia menyebut beberapa kelebihan sidikMu, singkatan dari Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Android.
Menurut dia, pertama, sidikMu bisa digunakan untuk penilaian Kurikulum 2013 (K13). Sipinter hanya bisa untuk KTSP.
Kedua, sambung dia, jika sekolah menggunakan finger print sebagai alat absensi kehadiran guru dan siswa,maka sidikMu bisa digunakan asal komputer dalam posisi online.
Ketiga, sidikMu bersifat fleksibel, tidak kaku. Keempat, sidikMu bisa digunakan sebagai wadah arsip penilaian. Kelima, sidikMu tidak dibatasi dengan berapa karakter yang digunakan. Beda dengan Sipinter.
Setelah penjelasan itu para guru langsung praktik. Semua guru memegang HP masing-masing lalu mendownload aplikasinya.
Tri dengan sabar mengajari langkah demi langkah penggunaan sidikMu. Para guru mengikuti petunjuk. Meski demikian ada saja guru yang kesulitan. Hingga harus mendekat kepada guru melek IT yang lancar mencoba aplikasi baru ini.
”Saya kok gak bisa buka ya,” kata seorang guru kepada Dyah Kusumastuti SPsi, guru BK.
Setelah dicek alamat websitenya baru ketemu kesalahannya. “Ibu kebanyakan titik menulis alamat website,” kata Dyah kepada guru yang akhirnya tersenyum malu itu.
Lain lagi guru yang ini. ”Lho, saya kok belum punya username dan password,” ujar Kunti Muzayyinnah SAg, guru Al Islam.
”Ada, Bu. Username Bu Kunti, 007,” jawab seorang guru. Begitu dilihat ternyata 007 username milik guru yang lain.
”Bukan. Bukan milik saya. Itu di daftarnya bukan milik saya,” ujar Kunti sekali lagi menegaskan.
”Maksud saya 007 itu milik James Bond, Bu Kunti pinjam saja,” goda guru yang bersangkutan. Ramailah suasana ruang dengan gelak tawa. (Humaiyah)