PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) menggelar workshop Gerakan Literasi Sekolah Meeting Room Musasi, Jumat-Sabtu (30/11-1/12/18).
Kegiatan yang diikuti 59 guru dan karyawan SMP Musasi tersebut , Jumat-Sabtu (30/11-1/12/2018) sebagai tindak lanjut bimbingan teknis (Bimtek) Literasi Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada akhir November lalu.
Kepala SMP Musasi Drs Aunur Rofiq Msi dalam pengenalan enam literasi dasar menyampaikan, paradigma literasi di zaman sekarang mengalami perkembangan. “Jika dulu kita mengenal literasi sebatas membaca dan menulis, namun sekarang berkembangan menjadi enam literasi dasar,” ujar Rofiq, panggilannya, yang mengikuti workshop literasi nasional itu, di hadapan para peserta yang hadir.
Enam literasi dasar yang dimaksud, lanjut Rofiq, adalah literasi baca-tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya, dan kewargaan.
Untuk itu, dalam gerakan literasi tidak hanya terbatas berada di lingkungan sekolah. “Ada tripusat pendidikan yang terlibat, yaitu sekolah, masyarakat, dan keluarga,” kata Rofiq.
Para guru dan karyawan yang menjadi peserta workshop tidak hanya mendengarkan materi, mereka yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok berlomba menjawab pertanyaan yang diberikan pemateri.
Setiap tantangan atau soal yang dijawab, akan mendapat reward berupa bintang. Tim atau kelompok yang mendapat bintang terbanyak berhak mendapat hadiah. Tantangan itu diantaranya membuat yel-yel penyemangat tim.
Selain itu, para peserta workshop yang telah dikelompokkan tersebut juga mengerjakan lembar kerja (LK) yang dibagikan. Diantaranya adalah membuat denah tempat duduk kelas kreatif dan membuat pohon literasi. Dalam membuat denah tempat duduk kelas kreatif, tiap-tiap kelompok diberi kertas lebar, lalu diminta bekerjasama menggambar denah tempat duduk di atas kertas tersebut.
“Denah kelas yang sudah dibuat dapat menjadi referensi wali kelas yang ada di kelompok tersebut,” ujar Erna Herawati SPd, Waka Kurikulum yang juga menjadi pemateri.
Lain lagi untuk pohon literasi. Selain menggambar pohon di atas kertas, mereka juga diminta menuliskan lembaga yang akan diajak kerja sama dalam pengembangan enam literasi dasar. “Tulis lembaga-lembaga tersebut pada kertas yang berbentuk daun, lalu tempel di pohon,” ujar Edy Prawoto SAg, Waka Sarpras yang juga menjadi pemateri workshop.
Kegiatan workshop literasi sekolah tersebut tidak hanya menambah wawasan terkait literasi, namun juga mengembangkan kreatifitas para guru. “Alhamdulillah, dalam kegiatan ini, selain dapat mengenal enam literasi dasar, kita juga dapat ilmu baru dalam mengembangkan literasi lewat kreatifitas media yang digunakan,” ujar Agung Romadhoni ST, guru Prakarya SMP Musasi. (Darul)
Discussion about this post