PWMU.CO-Majelis Tabligh Pimipinan PCA Tanggul Jember menjadwalpeserta pelatihan mubalighat mengisi kultum (kuliah tujuh menit) dalam kajianJumat. Kultum disampaikan sebelum mubaligh beneran naik mimbar.
Dalam pertemuan Jumat (7/12/2018), peserta pelatihan Hj. Lilik Marliyah, ketua Ranting Tanggul Wetan giliran memberikan kultum. Acara bertempatdi Masjid Dakwah.
Dalam ceramahnya, Lilik menyampaikan, ada tiga hal yangharus dimiliki seseorang dalam menapaki hidup. ”Tiga hal ini sangat bergantung dengan iman,”katanya. ”Jika iman kuat, ketiga hal ini menjadi mudah dilakukan. Tapi ketika iman sedang lemah, berat untuk melakukan dengan istiqomah,” ujarnya.
Tiga hal itu, sambung dia, pertama adalah doa. Menurut dia, doa itu sumsumnya ibadah. ”Sumsum letaknya di dalam tulang. Lalu dibungkus daging. Kemudian masih dibungkus kulit. Ini mengibaratkan doa intinya ibadah. Orang yang tidak pernah berdoa, seperti orang sombong yang tidak pernah minta kepada Allah Yang Maha Memberi,” kata Lilik.
Sering orang bertanya, mengapa sudah banyak berdoa, tetapi belum dikabulkan. ”Maka yang harus diperhatikan lagi adalah adab ketika berdoa. Kesucian ketika berdoa dan makanan yang kita konsumsi. Makanan haram akan menghalangi Allah mengabulkan doa,” tuturnya.
Kedua, sabar. Kata ini mudah diucapkan akan tetapi sangat sulit dilakukan. Sabar adalah upaya kuat dalam diri seseorang untuk tidak mengedapankan hawa nafsu. Marah dan menyepelekan orang lain adalah dua contoh hawa nafsu.
”Sabar juga harus diterapkan dalam mencari rezeki. Sering kali kita menginginkan rezeki harus diperoleh dalam waktu dekat . Mencari sekarang harus mendapatkannya sekarang. Untuk mencapai keinginan itu kadang lewat jalan haram. Ini yang dinamakan tidak sabar dalam mencari rezeki,” katanya.
Ketiga, tawakal. Lilik mengingatkan, hidup ada yang mengatur. Semua yang terjadi dalam hidup kita sudah diatur oleh Allah. Setelah upaya sudah dimaksimalkan. Doa juga sudah dipanjatkan. Maka tawakkal atau berserah diri harus dilakukan.
”Tidak semua keinginan terpenuhi. Ada keinginan kita didunia tidak terpenuhi akan tetapi Allah memberikan nanti di akhirat. Tidak untuk diri sendiri dan keluarga, akan tetapi untuk yang lebih banyak, yaitu umat,” tandasnya.
Ketua Majelis Tabligh PCA Tanggul Umi Kulsum mengatakan, kultum ini merupakan program lanjutan dari pelatihan mubalighat yang diadakan beberapa waktu lalu.
”Ilmu yang diperoleh tidak berhenti. Langsung praktik. Semakin sering diberi kesempatan menyampaikan ilmu, diharapkan Aisyiyah Tanggul tidak kesulitan mencari mubalighat,” katanya. (Humaiyah)