PWMU.CO-Menjadi relawan bukan hanya tentang memberi apa yang kita punya, tetapi juga memberi apa yang korban butuhkan saat berada di lokasi bencana.
Demikian disampaikan Harun Arafat, ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PDM Ponorogo dalam pembukaan Kemah Relawan Muhammadiyah KabupatenPonorogo, Jumat-Sabtu (7-8/12/2018).
Acara berlokasi di Eksis Camp Ground Telaga Ngebel diikuti 78 peserta dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Ortom dan delegasi masing-masing PCM se-Ponorogo.
Dengan mengusung tema Pembelajaran, Peningkatan Kapasitas Relawan dalam Penanganan Bencana, diharapkan peserta memiliki kemampuan dalam merespon cepat ketika terjadi suatu bencana.
Harun Arafat menyampaikan, setelah melihat beberapa kali bencana yang terjadi di Ponorogo, patut jika kita membuat kemah Relawan Muhammadiyah MDMC Ponorogo 2018 ini.
“Kegiatan ini untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Melihat Ponorogo adalah daerah yang rawan bencana seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu tanah longsor dan banjir,” ujarnya.
Menjadi relawan, sambung dia, bukan hanya gaya hidup tetapi perlu keterampilan dalam mengelolanya. “Dengan One Muhammadiyah One Respon (OMOR) diharapkan para relawan mampu memahami dan melaksanakan perannya di masing-masing bidang dan kerja sama antar elemen,” tuturnya
Wakil Ketua PDM Ponorogo Aris Sudarli Yusuf dalam sambutannya berharap LPB mampu menjadi sarana untuk merealisasikan Islam rahmatan lil alamin.
“KehadiranMuhammadiyah di tengah-tengah masyarakat harus dirasakan masyarakat dan mampu memberi kontribusi nyata dalam membantu menyelesaikan problem masyarakat khususnya di bidang kebencanaan dengan adanya lembaga Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC),” tegasnya.
“Bencana menjadi bagian dari tanggung jawab Muhammadiyah dalam menebar kemanfaatan untuk umat tanpa memandang agama, ras dan latar belakang,” tandasnya. (Nia Ambarwati)