PWMU.CO – Mendapatkan Spesial Award 1 Musikalisasi Puisi di ajang Muhammadiyah Conference and Festival on Education, Sport, and, Culture (ME Confest) 2018, benar-benar kejutan bagi Naharun Mubarok SPd—Pembina Bina Musik di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik.
Pasalnya, proses latihan yang cukup singkat itu, kata Barok—sapaan akrab Naharun Mubarok—sempat membuat tim biru toska, sebutan seragam khas SDMM, sedikit pesimis bisa meraih penghargaan dalam lomba musikalisasi puisi tahun ini. “Namun, kami tidak patah semangat. Berbekal skill yang ada, saya mencoba mengeksplor kemampuan tiga siswa yang masih pemula, agar berani bersaing di lomba musikalisasi puisi,” ujarnya.
Tiga siswa tersebut, ‘Abidah Kaysah Al Barkah, siswa kelas III Kalimantan sebagai vokalis, pembaca puisi, dan pemain biola;
Callista Sella Asty Jennar, siswa kelas V Ibnu Katsir sebagai pemain rebana dan tamborin; Ardelia Elvina Saidah, siswa kelas V Ibnu Katsir sebagai pemain gitar.
Mereka menampilkan musikalisasi puisi berjudul Ayah dalam lomba yang diadakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Ahad (16/12/18).
Barok menyadari, waktu tiga pekan termasuk durasi latihan yang singkat. “Cukup berat memang untuk meraih target juara, sebab semua siswa ini rata-rata awam dalam pengetahuan musikalisasi puisi,” ungkapnya.
Belum lagi, kata Barok, sibuknya jam belajar serta mengontrol mood para pemain yang sebagian dari kelas kecil ini membuat pembina harus mencari celah waktu yang optimal. “Waktu lomba berlangsung, para peserta dari sekolah se-Jawa Timur yang ikut lomba musikalisasi puisi, tampil cukup memukau,” ujarnya.
Barok mengatakan, sekolah-sekolah lain rata-rata memiliki pengalaman dan performance (penampilan) yang bagus. “Tim dari SDMM sendiri, tak ingin kalah. Di luar dugaan, ketiga siswa kami pun tampil memukau,” kata dia.
Menurutnya, ini yang membuat value (nilai) tersendiri bagi sang pembina. “Ternyata di balik kepolosan anak-anak yang dilatih selama ini, mereka membalas dengan tampil optimal di depan juri,” ungkap Barok haru.
Saat awarding (penghargaan), lanjut Barok, raut wajah tegang tampak pada tiga siswa binaannya. “Alhamdulillah akhirnya SDMM mendapatkan Spesial Award 1 atau Harapan 1,” ujarnya.
Guru lulusan Seni Drama Tari dan Musik Universitas Negeri Surabaya tersebut bersyukur, ini adalah awal yang baik bagi tim musikalisasi puisi. “Sebab tahun lalu kami meraih Harapan 2, artinya dua kali ikut lomba, kami ada peningkatan, meski belum menyabet tiga besar,” kata dia. “Semoga tahun depan bisa masuk tiga besar. Amin.” (Vita)
Discussion about this post