PWMU.CO-Perayaan milad Muhammadiyah ke-106 di Banyuwangi berlangsung semarak dengan ditandai peresmian sebelas amal usaha dan peletakan batu pertama masjid dan sekolah unggul oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti. Semua acara ini berlangsung di Pusat Dakwah Muhammadiyah Rogojampi, Ahad (16/12/2018).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Dr Mukhlis Lahuddin MSi mengatakan, dalam setiap penyelenggaraan milad Muhammadiyah selalu dibarengi dengan tanda-tanda kehidupan amal usaha yang diresmikan.
Tahun ini peringatan milad dengan tema Taawun untuk Negeri ditandai dengan peresmian sebelas amal usaha. Yaitu Masjid At Taqwa Rogojampi,Aula SMK Muhammadiyah 4 Glenmore, Teaching Factory SMK Muhammadiyah 1 Genteng, Pusat Dakwah Muhammadiyah Muncar.
Lalu Mushala Baitul Arqom Ranting Banjarwaru Kalipuro, Masjid Baitul Muslimin Srono, Masjid Ar Rohmah Siliragung, Pusat Dakwah Muhammadiyah Ranting Genteng Kulon 2, Masjid An Nur Purwoharjo, Masjid Baitul Amin Jatiluhur Timur Purwoharjo, dan peresmian Mushala Ar Rozaq Ranting Telemung Kalipuro.
Di samping itu juga dilaksanakan peletakan batu pertama SD Unggulan Muhammadiyah Rogojampi dan Masjid Baitur Rohim di Pesanggaran.
Di akhir masa pengurusan PDM yang tinggal 24 bulan, kata Mukhlis, masih menyisakan 25 proyek yang belum selesai mulai dari pembangunan masjid, mushala, sekolah, perluasan tanah, panti asuhan, rumah sakit, Pusat Dakwah Singojuruh dan pendirian perguruan tinggi yang masih proses perizinan.
”Kami yakin dalam waktu 24 bulan ini, jika anggota Muhammadiyah di sini yang berjumlah 150 ribu bersedekah rutin Rp 100 ribu setiap bulan maka proyek itu akan tuntas,” tandasnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti mengapresiasi langkah Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata. ”Dulu Banyuwangi ini dikenal dengan santet dan kawan-kawannya. Tapi sekarang sudah berubah menjadi jujukan wisata unggulan,” ungkapnya.
Langkah yang dilakukan oleh Pemda Banyuwangi, mengingatkan Mu’ti pada negara Swiss. Menurutnya, negara mungil di Eropa tersebut mampu menjadi negara yang sejahtera dari sektor pariwisata.
”Pengembangan pariwisata Banyuwangi semoga bisa menjadi seperti Swiss. Maju dan sejahtera karena perkembangan wisata,” harapnya.
Selain itu, Abdul Mu’ti juga mengajak warga Muhammadiyah turut berkontribusi dalam perkembangan negeri. ”Tema milad kali ini adalah Taawun untuk Negeri. Ini adalah dorongan bagi warga persyarikatan Muhammadiyah untuk turut berkontribusi kepada negara,” terangnya.
Taawun untuk Negeri tersebut, imbuh Mu’ti, sebagai bagian dari komitmen kebangsaan Muhammadiyah. ”Amal usaha Muhammadiyah tidak hanya untuk Muhammadiyah. Tapi, untuk semua anak bangsa,” tegasnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih atas kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan di daerah ini. Terutama dalam sosial kemasyarakatan, pendidikan dan kesehatan.
”Tangan pemerintah sangat terbatas. Kontribusi dari masyarakat, terutama oleh Muhammadiyah, memberikan kontribusi yang sangat penting. Banyak sekolah, rumah sakit dan lain sebagainya yang didirikan Muhammadiyah di Banyuwangi,” ujar Anas.
Selain ribuan warga Muhammadiyah, peringatan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh ormas Islam. Antara lain Nahdlatul Ulama, LDII, Al Irsyad dan sejumlah ormas Islam lainnya. (ddy)