Masakan ini tidak pakai micin, agar anak-anak HW tidak jadi generasi micin!
PWMU.CO – Bagi Pelatih Hizbul Wathan (HW), kemampuan melatih teknik kepanduan yang lumayan berat saja tidak cukup. Dia juga harus mampu memberi layanan untuk anggota didiknya, salah satunya bisa memasak.
Itulah salah satu ‘pemandangan’ yang menarik pada kegiatan Silaturahim Nasional (Silatnas) 1 Abad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Bumi Perkemahan (Bumper) Cibubur Jakarta, Rabu (19/12/18).
Saat peserta Silatnas mengikuti kegiatan lapangan—pagi hingga siang—maka pelatih yang stay alias tinggal di tenda punya kewajiban menyiapkan makan siang bagi sehingga jika peserta kembali tinggal makan.
Seperti yang dilakukan pelatih dari Kwarda HW Gresik, Nurul Khusnaini. Dia tampak sibuk menyiapkan hidangan untuk makan siang peserta dari Kwarda Gresik.
“Nasi digoreng, dicampur dengan empat cabe, bawang merah dan bawang putih, selanjutnya digongsoh plus tomat dan kecap,” ungkap Ramanda Pepy—panggilan akrabnya di HW. Dia sehari-hari punya warung kopi di deepan rumahnya.
“Masakan ini tidak pakai micin, agar anak-anak HW tidak jadi generasi micin. Cukup dengan garam secukupnya dan hidangan ini untuk lima anak karena wajanya cukup besar,” ujarnya kepada PWMU.CO yang menemuinya saat dia memasak.
Untuk membuktikan enak-tidaknya masakan Ramanda Pepy, PWMU.CO menawarkan ke Ramanda Mukhlas Saidi pelatih HW Gresik lainnya, untuk mencicipi nasi goreng ala rumahan itu. “Emm bumbunya nyampur. Enak tapi kurang asin nih,” komentar Mukhlas. (MHR)
Simak video singkat memasaknya!
Discussion about this post