PWMU.CO-Jarum jam menunjukkan pukul 08:30. Tapi cuaca tidak panas sebab matahari tertutup mendung. Rombongan bus wisata MTs Muhammadiyah 6 Banyutengah Panceng Gresik segera bergerak dari Pusbang Muhammadiyah Kaliurang turun menyusuri jalan menuju Candi Borobudur, Kamis(13/12/2018).
Para siswa pagi itu merasakan kegembiraan bisa melihat pemandangan bukit Kaliurang yang tadi malam hanya tampak gelap. Rasa penat perjalanan kemarin sudah hilang berganti segar bugar. Mereka menikmati sepanjang perjalanan menuju ke arah Magelang itu.
Memasuki kawasan Candi Borobudur, lapangan parkir sudah penuh sesak oleh bus-bus rombongan wisata dari berbagai daerah. Siswa dan guru segera turun menuju pintu masuk wisata candi. Hampir 2 km berjalan kaki dari tempat parkir bus hingga pintu masuk.
Anak-anak diminta berkumpul dulu di depan pintu masuk sementara guru membeli tiket. “Anak-anak silakan berkumpul semuanya dulu di sini, Pak Guru ke loket membeli tiket masuk dulu,” kata satu guru pendamping.
Setelah tiket masuk sudah diperoleh lalu dibagikan pada seluruh siswa dan pendamping dilanjutkan satu per satu mereka masuk melewati scanner.
Karena baru pertama kali ke sini, anak-anak begitu bersemangat menuju lokasi Candi Borobudur yang sudah tampak puncak stupanya dari kejauhan. Ternyata pelataran menuju tangga candi sangat luas sehingga jaraknya masih jauh.
Begitu sampai di anak tangga mereka lega. Satu per satu anak tangga candi dinaiki. Tanpa merasakan lelah akhirnya mereka pun sampai juga di puncak tempat stupa besar berada. Dari puncak ini bisa memandang suasana di kawasan wisata hingga desa dan perbukitan yang jauh sepandangan mata.
Banyak wisatawan berkumpul dan berfoto di kawasan stupa ini. Beberapa orang mencoba meraih patung Budha dalam stupa-stupa kecil. Kemudian ada turis asing masih muda lewat. Siswa madrasah langsung menyapanya. “Hallo, how are you, Mister?” sapa Faris, siswa kelas 7.
“I am fine..” jawab sang turis.
“Where do you come from, Mister?” tanya Riri, juga siswi kelas 7.
“I am from USA.”
“Oh..Amerika,” celetuk siswa lainnya.
Pada saat itu pula lewat rombongan turis lain dengan tampilan berbeda. “We from Srilangka,” ujar mereka memperkenalkan diri pada kami.
“Oh…Srilangka. I think from India or Bangladesh,” kata satu guru pendamping.
Salah satu tujuan wisata ke Candi Borobudur adalah English Practice. Yakni praktik percakapan bahasa Inggris yang telah diajarkan di kelas. Ternyata murid-murid ini punya keberanian juga bercakap-cakap dengan orang asing. (Anshori)