PWMU.CO – Santri Babussalam Socah Bangkalan sajikan Kajian Game Online kepada jamaah beserta tutorialnya, Kamis (20/12/2018). Para jamaah dari bapak-bapak menggelengkan kepala karena terpukau dengan canggihnya teknologi yang dipegang anaknya selama ini.
Rik Suhadi, pembicara, menjelaskan, kajian ini bertujuan membuka wawasan orang tua tentang permainan yang digandrungi anak-anak sekarang. ”Penyadaran terhadap generasi muda bahwa permainan yang dimainkan sudah tidak lagi melukai fisik anak. Namun melukai psikis namun mayoritas orang tua tidak mengetahui,” tandasnya
Kajian ini rutin diadakan dengan tema berbeda-beda dan selalu up to date sesuai dengan kebutuhan dan permintaan jamaah. Kajian ini diikuti oleh lima sayap jamaah kajian Pondok Babussalam Socah yakni Pesona (jamaah ibu-ibu), Semerbak (jamaah bapak-bapak), Kasemsem (jamaah para pemuda), mubaligh (jamaah ustad-ustad) dan Kelas Tajwid (jamaah ngaji tajwid)
Materi disajikan oleh empat presenter yang menjelaskan game dan tutorial seperti Player Unknown’s Battle Grounds (PUBG), Mobile Legend, Hago, dan Clash of Clans (COC).
Salah satu game yang menarik perhatian audiens adalah game Hago yang disebut game ajang cari jodoh. “Jika sudah bermain game ini tidak bisa berhenti main dalam satu atau dua jam. Jika bertemu dengan partner main yang saya suka bisa bermain sampai larut malam,” tandas Roni, salah satu santri yang juga mengisi materi tentang game Hago.
“Kita harus waspada karena judi tidak lagi di tempat maksiat. Tapi melalui dunia online tempat sujud dan tempat bermunajat kita ini ditempati judi oleh anak-anak kita. Bahkan bermaksiat lewat game Hago tadi,” kata Rik Suhadi.
Karena itu, dia berpesan, jangan biarkan propaganda itu benar-benar menghapus shalat Subuh karena keasyikan bermain hingga lupa kewajiban. (Iis)