PWMU.CO – Ruang Aisyah Masjid Al Akbar Surabaya menjadi saksi komitmen para tokoh agama dan tokoh masyarakat Jawa Timur dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Selasa (24/5) pagi, di ruang itu digelar Workshop Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Narkoba (P4GN). Acara dibuka oleh Ketua Divisi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur Ria Damayanti itu.
(Baca: Komitmen Muhammadiyah pada Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba)
Dalam sambutannya, Ria mengingatkan bahwa saat ini Indonesia telah mengalami darurat penyalahgunaan narkoba. ”Ada 5 juta pengguna yang terdeteksi. Dan masih banyak lagi yang belum teridentifikasi,” katanya.
Sementara itu Ketua Badan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (BP2N) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dr Tjatur Prijambodo MKes mengatakan, menghadapi masalah besar ini, Muhammadiyah tidak tinggal diam. “Sejak Juni 2015, Muhammadiyah telah aktif melakukan pencegahan melalui BP2N PWM Jatim,” katanya. ”Kami telah bergerak aktif mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan Muhammadiyah,” kata Tjatur, yang hadir bersama Rudi Utomo SKM, Afifun Nidlom SAg, dan Achmad Rosyidi SHI mewakilii PWM Jatim.
(Baca: PWM – UNAIR Kerja Sama Entas Narkoba)
Menurut Tjatur, sasaran para pengedar narkoba saat ini bukan lagi mahasiswa, siswa SMA dan SMP, tetapi sudah merambah sampai anak SD. Untuk itu, BP2N merancang strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba di semua lini. “Tidak hanya oleh bidang pendidikan, AUM kesehatan pun ikut berperan aktif,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Divisi Diklat BP2N PWM Jatim Rudi Utomo mengatakan, saat ini sosialisasi dan diklat bahaya narkoba sudah mendesak untuk dilakukan, terutama di AUM pendidikan.
(Baca: Anak Sholeh Dibentuk Sejak Nikah, Banyak Mitos di Seputar Menstruasi)
“Muhammadiyah akan bermitra dengan BNN Provinsi Jatim dalam menjalankan strategi bersama mencegah penyalahgunaan Narkoba,” kata Rudi. Salah satu kesepakatan yang telah dicapai, menurut Rudi, adalah akan memasukkan materi bahaya narkoba pada ceramah yang dilakukan mubaligh Muhammadiyah. “Tidak hanya itu, secara mandiri, Muhammadiyah telah memasukkan bahaya narkoba pada kurikulum sekolahnya,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jawa Timur Endro Siswantoro menjelaskan, bahwa lembaga yang dipimpinnya berupaya mendorong pemuda mewujudkan Indonesia berkemajuan, bebas narkoba. “Peran sentral pemuda pada pencegahan penyalahgunaan Narkoba,” katanya. (aan)