PWMU.CO – Sekretaris Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Arif Nur Kholis mengatakan, sekolah yang paling rentan terdampak bencana apabila gempa terjadi di Surabaya adalah sekolah Muhammadiyah.
Pasalnya, sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya pada umumnya adalah sekolah yang kecil awalnya, kemudian terus tumbuh dan berkembang.
“Rata-rata sekolah Muhammadiyah kan awalnya kecil. Nah, kalau punya duit itu segera membangun gedung atau tambah kelas lagi dan lagi. Tapi tidak menyiapkan diri untuk kondisi darurat atau lainnya,” kata Arif dalam acara Diskusi Publik bertema “Peranan Pemuda dalam Aktivitas Pengurangan Risiko Bencana di Surabaya”.
Acara tersebut diadakan oleh Komunitas Pelajar Mengajar PD IPM Kota Surabaya di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Wuni No 09 Surabaya, Ahad (23/12/2018).
Arif menyebutkan, kebanyakan sekolah Muhammadiyah juga tidak memiliki jalur dan titik evakuasi untuk kondisi darurat lantaran tidak memiliki cukup lahan atau keterbatasan tempat.
“Mungkin solusinya adalah gedung sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya harus benar-benar super standar. Itu mungkin solusi terbaiknya,” jelasnya
Arif pun mengajak guru maupun generasi muda Muhammadiyah untuk menyiapkan diri menjadi komunitas terlatih tangguh bencana. Juga ikut serta mengkampanyekan gerakan sadar bencana, mitigasi bencana, dan tanggap bencana.
“Kita harus bisa berperan besar dalam kegiatan penyadaran masyarakat tentang pentingnya kegiatan mitigasasi dan penanggulangan bencana,” paparnya.
Tapi, Arif mengingatkan, menolong korban bencana itu konsepnya bukan sekadarnya saja. Bukan pula semampunya, seikhlasnya, dan sebisanya. Tapi harus sesuai dengan standar minimal kemanusiaan yang harus didapat oleh mereka yang tedampak bencana.
Ia mencontohkan kalau orang butuh air minum 3 liter atau butuh dua pakaian dalam sehari misalnya, maka para relawan wajib mengusahakan terpenuhi kebutuhannya itu.
“Standarnya itu kebutuhan korban bencana harus kita usahakan terpenuhi. Jangan sampai seadanya saja,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post