PWMU.CO-Perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Untuk itu dituntut selalu up to date dalam memperkuat jati diri sehingga pendidikan anak di rumah selalu maju sesuai zaman.
Hal itu disampaikan Ketua PDA Banyuwangi Dwi Deritaning Tyas dalam peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan di Aula SMK Muhammadiyah 1 Genteng, Ahad (23/12/2018).
Peringatan Hari Ibu, sambung dia, bukan hanya seremonial belaka, tapi juga sebagai momen untuk meneladani mujahidah-mujahidah Aisyiyah. ”Perempuan adalah pahlawan tanpa tanda tangan kiprahnya bisa dirasakan hampir di semua bidang kehidupan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, lagu Mars Aisyiyah penggambaran dari peran perempuan dalam menentukan nasib bangsa. Gambaran dari syair itu yang ingin diperankan kader Aisyiyah. Cuplikan syair Mars Aisyiyah menyebutkan begini
Wahai warga Aisyiyah sejati
sadarlah akan kewajiban suci
membina harkat kaum wanita
menjadi tiang utama negara
di telapak kakimu terbentang surga, di tanganmulah nasib bangsa
mari beramal dan berderma bakti
Ditegaskan, betapa suara perempuan juga menentukan nasib bangsa dan umat Islam. Bila salah dalam memilih pemimpin bukan tidak mustahil kerugian besar akan dirasakan. Karena itu diminta ketika Pemilu untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar bukan asal pilih.
Acara dihadiri oleh seluruh anggota Aisyiyah dari Daerah, Cabang hingga Ranting, serta pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi. Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid hadir sebagai pembicara. (Yulia)