PWMU.CO – Salah satu peserta Diklat Water Rescue Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jepara sempat khawatir dengan kondisi keluarganya yang berada di Pandeglang. Pasalnya Sabtu (22/12/18) lalu terjadi bencana tsunami di Selat Sunda.
Peserta yang was-was itu adalah Yeni Maryani Candra. Perempuan yang berasal dari Kabupaten Pandeglang ini baru mengetahui kejadian tsunami pada Ahad (23/12/18) siang. Dia diberitahu oleh instruktur. Dirinya pun dipersilahkan untuk menelepon keluarganya di Pandeglang.
Cukup lama telepon diangkat. “Alhamdulillah keluarga dan kerabat tidak terdampak tsunami,” terang mahasiswi Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang ini.
Kabar tersebut tentu menenangkan dirinya. Apalagi saat dirinya tengah fokus mengikuti Diklat Water Rescue di Pantai Teluk Awur Jepara (22/12-25/12/2018).
Keikutsertaan perempuan kelahiran Serang, 4 November 1996 ini selain menjadi delegasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kota Semarang, pihaknya juga tergerak dan sadar akan bencana yang banyak terjadi di Indonesia.
Perempuan yang akrab disapa Yeni ini menuturkan, daerah Banten terutama di Pandeglang merupakan tempat yang rawan bencana. Hal ini juga menjadi motivasinya ikut menjadi relawan.
Yeni berharap keikutsertaan dia pada diklat ini berguna bagi daerahnya. “Setidaknya saya mengetahui ilmunya. Jadi nanti bisa sedikit membantu proses rehabilitasi di Pendeglang,” terangnya.
Pihaknya berharap sebagian masyarakat Pandeglang yang terdampak tidak larut dalam kesedihan namun harus segera bangkit. “Banten harus bangkit,” harapnya. (Ilham)
Discussion about this post