Mahasiswa KKN Ini Ditantang Ciptakan Sosiopreneurship Berhadiah Jalan-Jalan ke Batam

PWMU.CO – Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Gresik Dr Khoirul Anwar MPd menjelaskan, kesuksesan pembelajaran KKN sangat ditentukan oleh seberapa mahasiswa mampu memaksimalkan daya nalar dan daya pikir untuk selalu mengoptimalkan proses pembelajaran ini.

Khoirul—sapaannya—menyampaikan hal itu dalam pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semester Gasal 2018-2019 yang diselenggrakan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) bersama panitia, di Hall Sang Pencerah Lantai 8 Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Sabtu (22/12/18).

Pembekalan KKN yang bertemakan Pemberdayaan Masyarakat melalui Sociopreneurship Menuju Masyarakat Mandiri ini dihadiri oleh 214 mahasiswa peserta KKN, dosen pembimbing lapangan (DPL), dan undangan.

Ada lima kunci yang harus dimiliki mahasiswa agar sukses dalam KKN. Pertama, harus memiliki kemampuan untuk menciptakan (kreatif). Kedua, mempunyai sifat berani memperkenalkan sesuatu yang baru (inovatif). Ketiga, bersifat progresif (ke arah kemajuan). Keempat, bersikap terbuka dan kelima, suka berkolaborasi sosial.

“Tanpa adanya berkolaborasi atau kerjasama maka hasilnya tidak akan optimal,” tutur dosen Program Srudi Pendidikan Bahasa Inggris itu. “Jagalah Almamater dengan baik, karena kalian membawa nama baik Universitas Muhammadiyah Gresik di masyarakat luar.”

Sebagai pemateri dalam pembekalan KKN itu adalah Hafidz Sugeng Koco Purnomo SH, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Batam.

Dia sengaja dihadirkan untuk berbagi pengalaman agar mahasiswa peserta KKN bisa memahami bagaimana menggagas dan menggerakkan sosiopreneurship dalam pemberdayaan masyarakat desa.

Dalam sharing-nya, Gus Hafidz—begitu sapaannya—menantang peserta KKN. “Siapa yang bisa menciptakan sosiopreneurship selama pelaksanaan KKN besok, akan saya berikan reward berupa free jalan-jalan ke Batam sekaligus berkunjung ke pondok saya,” ujarnya.

Reward alias hadiah itu berlaku satu orang dari kelompok tematik dan satu orang dari kelompok reguler. (Tsalis)