PWMU.CO-Guru Muhammadiyah bukan sekadar mengajar tapi juga berperan sebagai pengkader. Ribuan siswa yang ditanganinya adalah potensi kader yang harus bisa menjadi penerus gerakan dakwah persyarikatan ini.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) PDA Kota Malang Uzlifah pada Baitul Arqam Amal Usaha Aisyiyah yang berlangsung di Aula Panti Asuhan Aisyiyah Bumiaji Kota Batu, Rabu (26/12/2018).
Dia mengharapkan setiap guru mempunyai militasi sebagai agent of change. Agen perubahan untuk memperkuat gerakan dakwah bukan hanya bekerja.
”Sekolah Muhammadiyah itu tempat kaderisasi dan media dakwah. Semua siswa, guru dan karyawan harus bisa menjadi kader,” tegasnya.
Dengan pemikiran itulah, seorang agen perubahan harus punya landasan atau pegangan bergerak sehingga lurus mencapai tujuan kaderisasi. ”Landasan itu adalah iman dan komitmen pada ajaran Islam. Ini menjadi motivator setiap aktivitas,” ujar Uzlifah yang juga ketua Majelis Dikdasmen PCA Klojen itu.
Dia menjelaskan, Playgroup, Taman Kanak-kanak, dan Taman Penitipan Anak merupakan tempat untuk meletakkan dasar agama pada anak. Karena itu pengelolaannya berbasis ajaran Islam sesuai dengan tahapan kurikulumnya.
Selain itu, sambung dia, guru sebagai agen perubahan harus siap melaksanakan tugas organisasi kapanpun dan di manapun. ”Hidup harus optimistis agar sukses meraih tujuan. Jangan lupa selalu belajar menambah wawasan dan menguasai teknologi,” ujar sekretaris Bidang Pendidikan Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia ( GOPTKI) Kota Malang ini. (Lifah)