PWMU.CO-Pergantian tahun baru IPM Mayong Jepara menggelar acara Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) di Gedung Dakwah PCM Mayong, Senin (31/12/2018). Peserta mulai siswa SD hingga SMK.
Materi pertama kisah keteladanan Nabi Muhammad saw disampaikan oleh Ustadz Faozan. Dia menjelaskan, Nabi Muhammad saw merupakan contoh terbaik umat manusia.
“Istimewanya Nabi Muhammad, perilakunya tidak hanya sesuai dengan umat zaman dahulu namun juga generasi umat zaman sekarang. Akhlak dan sifatnya cocok untuk diikuti anak-anak Zaman Now,” terang ustadz yang juga menjadi ketua PCM Mayong.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi beramal sejak dini. Peserta diberikan cerita manfaat bersedekah yang luar biasa.
“Sedekah tidak hanya dilakukan orang dewasa, kita anak-anak dan remaja harus mulai berlatih sedekah. Dengan sedekah rezeki jadi bertambah dan kemudahan hidup diberikan oleh Allah swt,” terang Ustadzah Febri.
Pembicara yang staf eksekutif Lazismu Mayong ini memberi sosialisasi program kencleng. Kaleng kecil untuk diisi uang sedekah harian yang secara berkala dikumpulkan ke Lazismu untuk disalurkan kepada fakir miskin serta program taawun lainnya.
Pukul 22.00 sesi materi berakhir, peserta diajak panitia masuk ke ruang tidur. Mereka tidak perlu ikut perayaan malam pergantian tahun baru. Sepertiga malam mereka bangun untuk shalat dengan tahajud, baca Al-Quran dan shalat subuh berjamaah di masjid.
Pagi hari keriuhan terjadi ketika masuk sesi lomba rangking satu. Sesi ini menjadi kesempatan panitia mengecek keragaman peserta dalam menerima materi disampaikan. Mereka berebut ingin menjawab pertanyaan.
Ketua Pimpinan Cabang IPM Mayong Amar menjelaskan, Mabit acara rutin tiap malam pergantian tahun sudah berjalan tiga kali. “Kegiatan seperti ini lebih bermanfaat daripada hura-hura di jalan, tiup terompet dan kembang api,” ujarnya. (Arif)