• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Membumikan Spirit Filantropi di Sekolah Muhammadiyah

Minggu 13 Januari 2019 | 08:17
in Kolom
0
65
SHARES
27
VIEWS
Achmad Santoso (Dok)

PWMU.CO – Akhir tahun lalu, tepatnya pada 10 Desember 2018, diadakan Lokakarya Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Launching Buku Kemuhammadiyahan di kampus UHAMKA Jakarta. Kegiatan tersebut masih dalam rangka Milad Ke-106 Muhammadiyah. Tema yang diangkat pada diskusi itu sungguh menarik: ”Ahmad Dahlan Reborn; Teologi Al-Maun untuk Generasi Milenial”.

Setidaknya ada dua alasan kenapa tema yang diperbincangkan menarik. Pertama, memang diperlukan transformasi nilai untuk generasi milenial Muhammadiyah supaya etos Ahmad Dahlan lewat teologi Al-Maun diamalkan betul di tengah arus modernisasi yang kian mendegradasi nilai-nilai humanitas. Kedua, digelarnya diskusi tersebut harus disadari sekaligus menjadi momentum otokritik untuk Muhammadiyah: sudahkah mengimplementasikan teologi Al-Maun secara paripurna?

Untuk alasan pertama, tentu para pemantik berdarah cendekia seperti Dr Haedar Nashir, Prof Lincolin Arsyad, Prof Abdul Munir Mulkhan, hingga Prof Yunan Yusuf sudah mengupas tuntas bagaimana teologi Al-Maun mengkristal dalam diri generasi langgas. Pun, sudah terhampar di berbagai tulisan wacana agar generasi ini terselamatkan dari budaya konsumerisme, hedonisme, dan individualisme.

Anasir kedua yang seyogianya tak kalah penting disorot sebab lebih kasatmata. Berangkat dari situ, apakah teologi Al-Maun juga sudah dijelmakan secara kafah di internal persyarikatan, secara khusus di amal usaha pendidikan?

Di kalangan warga Muhammadiyah, teologi Al-Maun itu masyhur termanifestasikan dalam spirit filantropi. Spirit teologi Al-Maun Kiai Dahlan menyatakan bahwa Islam bukan melulu perihal ibadah, melainkan juga aksi nyata membangun masyarakat terpinggirkan. Beliau mendidik anak-anak kampung di madrasah yang dibangunnya secara gratis. Kata kuncinya, pendidikan secara gratis.

Dengan usia lebih dari seabad ini, tentu Muhammadiyah menghadapi dinamika zaman yang terus berkembang. Namun, ada yang ”luput” dari perhatian organisasi ini. Sektor pendidikan selama ini menjadi motor vital organisasi karena mendatangkan cukup banyak pemasukan. Akan tetapi, justru di situlah letak persoalan muncul. Di satu sisi, Muhammadiyah dituntut menghadirkan madrasah-madrasah berkualitas yang mestinya mampu dijangkau seluruh golongan, atau bahasa lainnya ”ramah biaya”. Di sisi lain, amal usaha itu harus dirawat secara baik dan profesional agar manajemennya puguh. Sebuah usaha yang membutuhkan ongkos tidak sedikit.

Baca Juga:  Begini Sanksi bagi Kepala Sekolah yang Tak Miliki Sertifikat Resmi Pemerintah

Desas-desus Sekolah Tak Ramah Biaya
Selama ini jamak beredar desas-desus bahwa biaya beberapa sekolah dan universitas Muhammadiyah, khususnya yang sudah maju, dinilai mahal. Jawa Timur termasuk gudangnya sekolah dan universitas favorit. Ada, misalnya, Universitas Muhammadiyah Malang, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, dan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.

Muhammadiyah boleh besar, tapi semangat filantropi, yaitu cinta kasih kedermawanan terhadap sesama, haram untuk luntur. Fakta bahwa sekolah favorit Muhammadiyah yang terkadang tidak terjangkau, bahkan secara ironis oleh warga Muhammadiyah sendiri, pun mesti dievaluasi dan direformulasi.

Saya teringat sebuah buku karya Toto Rahardjo, Sekolah Biasa Saja. Di dalam buku itu, sang penulis mengisahkan Sekolah Sanggar Anak Alam (Salam) dengan tujuan, salah satunya, mengkritik lembaga pendidikan yang mengultuskan profit oriented. Sekolah Salam merupakan sekolah alternatif yang diperuntukkan bagi murid-murid dari golongan mana pun tanpa pandang identitas.

”Harga uang pangkal untuk masuknya saja senilai biaya semesteran di perguruan tinggi. Kalau pendidikan membuat kastanisasi kehidupan, pemenuhan otak, namun pengeringan hati, patut dipertanyakan bahwa pendidikan telah kehilangan roh,” kritik Toto Rahardjo ihwal sekolah-sekolah berbea mahal.

Toto Rahardjo lantas mengatakan bahwa tujuannya mendirikan sekolah yang berlokasi di Yogyakarta itu adalah mengembalikan fungsi sekolah sebagaimana mestinya, salah satunya sekolah bukan perusahaan.

“Maka, sejak awal saya ingatkan bahwa mendirikan serta mengelola sekolah bukan merupakan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan secara ekonomi. Kalau Anda mendirikan sekolah untuk mencari keuntungan dan kemasyhuran, berarti Anda salah alamat atau tersesat, karena mendirikan sekolah lebih dekat dengan mengabdi pada kemanusiaan yang posisinya terletak di pelosok kesunyian.”

Baca Juga:  Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim: Sekolah Muhammadiyah Harus Jadi Motor Penguatan Pendidikan Karakter

Ide dan gerakan di Sekolah Salam memang tidak bisa serta-merta ditelan mentah-mentah lantaran, misalnya, perbedaan kultur, misi, dan orientasi. Akan tetapi, Muhammadiyah bisa meniru yang selaras dan memodifikasinya sesuai kebutuhan. Sebuah ironi ketika dulu sang founding father secara sukarela membuka sekolah dengan gratis, dengan biaya dari hasil penjualan batik, tetapi kini beberapa lembaga pendidikan Muhammadiyah justru berlomba-lomba membangun fisik megah dengan melambungkan biaya pendidikan. Jika sudah begitu, apakah mungkin lembaga pendidikan persyarikatan ini mau menampung siswa dari kalangan kurang mampu secara ekonomi?

Muhammadiyah begitu erat dengan jiwa wirausaha, karena itulah bisa bertahan dan berkembang pesat hingga saat ini. Tapi, semestinya bukan wilayah pendidikan, wilayah yang di dalamnya terdapat proses tukar pikiran dan kerja-kerja intelektual, yang ”dikomersialkan”. Bukan murni biaya pendidikan seharusnya yang digunakan untuk menafkahi pegawai, melainkan sektor ekonomi lain yang bisa menopang. Katakanlah dari amal usaha toko, pabrik, konfeksi, pertanian, perikanan, dan peternakan. Itu pula, konon, yang diimpikan salah satu sekolah berbasis pondok Muhammadiyah di Yogyakarta.

Spirit Filantropi di Sekolah Muhammadiyah
Konsep teologi Al-Maun, yang salah satu isinya mewujud dalam filantropi (walaa yahuddu alaa ta’aamil miskin…wayamna’uunal maa’uun), adalah ”barang kuno” yang amat perlu dihadirkan kembali di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Terutama yang masih bertarif mahal. Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus diselaraskan dengan spirit Ahmad Dahlan itu. Sang kiai mendirikan sekolah gratis yang operasionalnya dipungut dari berjualan batik. Giving more than receiving. Dengan demikian, biaya pendidikan tidak dibebankan sepenuhnya kepada murid. Sumbernya bisa melalui itu tadi: sektor ekonomi dengan segala wirausahanya.

Baca Juga:  Ditekan dari Atas dan Bawah, Akhirnya Sukses Wujudkan Impian Sekolah yang Diminati

Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus memaksimalkan amal usaha yang lain demi menyubsidi biaya pendidikan agar tidak terlampau memberatkan murid. UMM, misalnya, kini telah menjenamakan diri sebagai kampus dengan berjibun usaha. Nah, rabat dari usaha itulah semestinya yang difaedahkan untuk menyubsidi biaya pendidikan bagi mahasiswa. Atau, SD-SMP-SMA/SMK favorit Muhammadiyah sedikit menurunkan biaya pendidikan agar mampu dijangkau semua golongan. Sebagai solusi, dimaksimalkanlah amal usaha lain supaya biaya pendidikan menjadi lebih bersahabat.

Memang, ”tuduhan” tersebut tidak bisa digebyah-uyah. Tak sedikit pula sekolah/universitas Muhammadiyah yang masih (sangat) terjangkau bagi kalangan mana pun. Misalnya, SLB dan sekolah yang masih menuju tahap berkembang. Yang kita, segenap kader dan simpatisan persyarikatan, harapkan adalah sekolah Muhammadiyah yang sudah maju, tetapi ramah biaya. Sekolahnya boleh unggul, ternama, tapi murid-muridnya heterogen. Sebab, mengulang wejangan Toto Rahardjo tadi: ”Mendirikan sekolah lebih dekat dengan mengabdi pada kemanusiaan”. Jika hal itu mampu diterapkan, Muhammadiyah sekaligus akan menyentil lembaga pendidikan lain, dari yayasan berbeda, yang mahal dan feodal. Sekolah-sekolah yang megah dan eksklusif, yang hanya bisa dijangkau oleh segelintir lapisan masyarakat.

Menerapkan sikap kedermawanan, sikap yang dijunjung tinggi Kiai Dahlan, di segala lini amal usaha tentu pilihan yang sangat elok. Sebab, tangan di atas selalu lebih baik daripada tangan di bawah. Meski berlambang matahari yang direferensikan dengan (me)langit, Muhammadiyah harus tetap membumi.

Akhir tulisan ini saya kutip kredo dari Panglima Soedirman. ”Sungguh berat menjadi kader Muhammadiyah. Bimbang dan ragu lebih baik pulang.”

Kolom oleh Achmad Santoso, Penyelaras bahasa Jawa Pos, aktivis Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM)

Tags: Sekolah Muhammadiyah
Share49SendTweet7

Related Posts

Sekolah Contoh
Kabar

Sekolah Contoh Masa Pandemi Awali Pembelajaran di Muhammadiyah

Kamis 24 Desember 2020 | 13:19
306
PDM Gresik
Kabar

PDM Gresik Nunggu Pusat untuk Belajar Klasikal

Selasa 1 Desember 2020 | 22:07
116
Muhammadiyah Gresik Tetap Sekolah Jarak Jauh, Tak Ikut Rencana Dispendik
Kabar

Muhammadiyah Gresik Tetap Sekolah Jarak Jauh, Tak Ikut Rencana Dispendik

Rabu 16 September 2020 | 14:35
691
Haji Abdul Kadir Muhammad
Featured

Haji Abdul Kadir Muhammad, Tokoh Dakwah Kangean dari Surabaya

Minggu 13 September 2020 | 15:56
501
Kiai Dahlan tak pernah sekolah mendirikan banyak sekolah Muhammadiyah seperti SDM Kauman Yogya ini.
Featured

Kiai Dahlan Tak Pernah Sekolah, Ini Hasilnya

Kamis 18 Juni 2020 | 12:42
3.5k
New normal di SD Wuhan memakai topi bertanduk untuk jaga jarak.
Kolom

New Normal saat Sekolah Dibuka

Sabtu 23 Mei 2020 | 12:02
771
Next Post
Siswa SDM 1 Wringinanom Belajar Keanekaragaman Hayati bersama Ecoton

Siswa SDM 1 Wringinanom Belajar Keanekaragaman Hayati bersama Ecoton

49 Siswa MTsM 5 Daun Bawean Ikuti Persami

49 Siswa MTsM 5 Daun Bawean Ikuti Persami

Uniknya Pengajian di Masjid KH Ahmad Dahlan: Orangtua Menyimak, Anak-Anak Asyik Bermain

Uniknya Pengajian di Masjid KH Ahmad Dahlan: Orangtua Menyimak, Anak-Anak Asyik Bermain

Biasakan Siswa Kerjakan Soal di Komputer, Sekolah Ini Gelar Try Out

Biasakan Siswa Kerjakan Soal di Komputer, Sekolah Ini Gelar Try Out

Tanda Suami yang Baik Bisa Dilihat dari Cara Mengetuk Pintu

Tanda Suami yang Baik Bisa Dilihat dari Cara Mengetuk Pintu

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
604

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
186

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
361

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
442

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Risma lagi

Risma Lagi, Gaduh Lagi

Senin 18 Januari 2021 | 08:18
Ramalan dukun

Ramalan Dukun pun Dikriminalisasi

Senin 18 Januari 2021 | 07:31
Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

Minggu 17 Januari 2021 | 19:44
Bantuan Gempa

Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

Minggu 17 Januari 2021 | 16:17

Teladan dari Syekh Ali Jabir

Minggu 17 Januari 2021 | 16:07
Perempuan Tangguh, Keunggulan dan Tantangannya

Perempuan Tangguh, Keunggulan dan Tantangannya

Minggu 17 Januari 2021 | 15:47
Smamio Juara Umum ME Awards 2020 Tingkat SMA/MA, Nyatakan Sekolah Riset

Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

Minggu 17 Januari 2021 | 12:45
Rahasia 98 Persen Siswa Smamsatu Diterima PT

Smamsatu Gelar Lomba Video Prokes, Ini Ketentuannya

Minggu 17 Januari 2021 | 10:36
Pengalaman bersama Almarhum Mas Choliq Benahi Kantor Wilayah, tulisan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi ini penuh inspirasi. Selamat membaca!

Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:54
Hubungan bencana

Hubungan Bencana dan Perilaku Manusia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:05

Berita Populer Hari Ini

  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    17567 shares
    Share 7027 Tweet 4392
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    8264 shares
    Share 3306 Tweet 2066
  • Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

    1320 shares
    Share 528 Tweet 330
  • Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

    1281 shares
    Share 512 Tweet 320
  • Teladan dari Syekh Ali Jabir

    1075 shares
    Share 430 Tweet 269
  • Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

    928 shares
    Share 371 Tweet 232
  • Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

    701 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    371 shares
    Share 148 Tweet 93
  • Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

    3896 shares
    Share 1558 Tweet 974
  • Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

    297 shares
    Share 119 Tweet 74
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama