PWMU.CO-Bukan Dr Abdul Mu’ti kalau tidak membuat peserta yang mengikuti ceramahnya terpingkal-pingkal. Begitu pula saat Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini ceramah pada acara Konsolidasi Organisasi dan Persiapan Sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun 2019 di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Ahad (13/01/2019).
Abdul Mu’ti mengatakan, Pak Hajri—Hajriyanto Y Thohari, Ketua PP Muhammadiyah yang kini jadi Dubes di Lebanon—itu pernah jadi anggota DPR bahkan Wakil Ketua MPR.
”Beliau itu belajar Bahasa Arab sebelum jadi Dubes Lebanon. Dia pernah cerita, bagaimana kalau saya dites sama DPR untuk menerjemahkan Pancasila ke bahasa Arab. Masak sila pertama saya terjemahkan qul huwallohu ahad,” ujar Mu’ti menirukan ucapan Hajri yang disambut ger-geran hadirin.
Bagaimana pun juga, lanjut Mu’ti, anggota DPR itu masih ditakuti. “Meskipun kalau di baliho terlihat senyum-senyum gak ndayani, tapi kalau di gedung dewan galaknya luar biasa,” ujar Mu’ti yang membuat tawa hadirin pecah lagi.
Mu’ti cerita lagi, Pak Muhadjir Effendy itu pernah menyampaikan tidak bisa menolak dua panggilan. Yaitu kalau dipanggil presiden dan DPR. “Meskipun sudah janjian dengan Pak Sa’ad Ibrahim, maka harus dibatalkan kalau tiba-tiba dipanggil DPR. Bisa tidak dapat anggaran itu Kementerian Pendidikan,” ungkap Mu’ti yang kembali disambut tawa hadirin.
Di Banyumas, cerita Mu’ti lagi, ada peternak ayam petelur yang luar biasa. Dari modal awal enam ekor sekarang menjadi 300 ribu ayam. “Maka ketika diminta meresmikan pesantren yang dibangunnya, saya menyebut beliau dengan sayidul ayam alias bos-e pitik,” katanya yang mengundang tertawa hadirin.
Mu’ti juga menyampaikan, peternak itu bisa masuk surga lewat dubur ayam. “Lha wong beliau bisa membangun pesantren dengan jualan endog (telur). Ada juga orang masuk surga dengan hanya ketok palu, maka itulah anggota dewan. Karena ketok palunya untuk membantu Muhammadiyah,” ungkap Mu’ti yang kembali disambut tawa sekaligus tepuk tangan hadirin. (Sugiran)