PWMU.CO-Siapa bilang Muhammadiyah kering dengan kesenian. Sebuah pentas ludruk bakal menghibur penonton perayaan milad ke-106 Muhammadiyah yang digelar PDM Gresik di SMAM 10 GKB, Ahad (20/1/ 2019).
Pertunjukan ludruk itu ditampilkan oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PDM) Gresik. Personal tim ludruk sudah setengah bulan ini latihan.
Semula hanya dua atau tiga kali latihan dalam sepekan. Dalam pekan terakhir jelang hari H berlatih setiap malam meskipun hujan deras menerjang. Geladi resik dilakukan Sabtu ini.
”Saking semangatnya ketika ada salah satu pemain tidak bisa hadir karena hujan, kami jemput untuk ikut latihan,” kata Sri Wahyuni, sutradara ludruk.
Sri Wahyuni yang juga ketua LSBO ini mulai mengumpulkan anggotanya dan mengajak dari berbagai kalangan untuk memilih pemain yang cocok pada peran yang akan dimainkan. Ada pemain, sinden, dan pemain gamelan. Lakon yang akan ditampilkan berjudul Wis Wayahe Munggah Bale.
Ada tujuh pemain ludruk dan empat pemain gamelan yang terpilih. Mereka terdiri dari pengurus SLBO, ketua Majelis Dikdasmen PCM Gresik, guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM), guru SD Muda Ceria, warga Muhammadiyah, alumni SMAM 1 Gresik dan Nasyiah Kebomas.
Uyun, sapaan akrab Sri Wahyuni, menambahkan kita harus menjaga atmosfer menyenangkan selama latihan. ”Suasana dibuat enjoy dan H-1 ini lebih ke arah persiapan kostum dan bagaimana cara agar hafal teks saat tampil, karena banyak yang lupa dan terkadang itu membuat lucu dan tertawa ketika salah mengucapkan dialog,” katanya.
Saat latihan di Aula Faqih Usman SD Muda ceria, Jumat (18/1/2019), Uyun menyampaikan, lakon yang diangkat muncul dari gagasan jihad politik Muhammadiyah. ”Kami ingin menyampaikan syiar-syiar, saran serta kritikan khususnya dari Muhammadiyah lewat seni yang tidak menyakitkan,” tandasnya.
Pesan dari lakon ludruk ini, sambung dia, warga Muhammadiyah sudah waktunya naik menjadi pelaku dalam kancah perpolitikan nasional ini dengan mengirimkan kader terbaik. Bukan hanya menjadi penonton. ”Karena itu lakon ludruk kali ini judulnya Wis Wayahe Munggah Bale.
Zahara Firdausi, salah satu pemain yang berperan sebagai Yuk Irda, mengatakan, ambil bagian menjadi pemain ludruk ini awalnya diajak teman nonton latihan. Dia suka drama. Ludruk kan juga seperti pertunjukan drama.
”Eee malah diajak jadi pemain oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Awalnya sungkan sebab pemainnya para senior. Saat disodori naskah ternyata asyik juga. Akhirnya ikut latihan serius. Ternyata menyenangkan juga,” ujarnya. (Ian Ianah)