PWMU.CO – Hall Ahmad Dahlan UMM Inn Hotel malam ini Jumat (27/5) malam ini, seakan tak kuasa menahan keingintahuan peserta “Pelatihan Metoda Penelitian” saat dr Farid Dimyati Lusno, MKL memaparkan teknik survey yang ‘keren abiz’.
Dengan beberapa kali klik saja, kumpulan data sudah bisa ‘berbicara’. Antusiasme peserta semakin menjadi-jadi saat dilakukan simulasi cara mengumpulkan data sekaligus mengolahnya menjadi informasi.
(Baca: Bagaimana agar Data-Data di Rumah Sakit Muhammadiyah Bisa Berbicara?)
Farid menjelaskan, dengan menggunakan Kobotoolbox yang didesain dan dimodifikasi sesuai kebutuhan Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah, maka dengan mudah Pimpinan AUM Kesehatan bisa mengumpulkan, menganalisis, dan meng-intepretasikan data. “Software ini yang nantinya akan dikembangkan MPKU PWM Jatim sebagai instrumen untuk merumuskan kebijakan-kebijakan strategis,” kata Dosen FKM Unair ini. Bendahara Pusat Studi Jaminan Sosial Unair ini berharap, untuk selanjutnya MPKU akan bersinergi dengan pemerintah dalam membantu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, dengan berbasis data dan kondisi riil.
Sebelumnya, DR Drg Setya Haksama, M Kes mengatakan bahwa dari ide yang dianggap ‘biasa-biasa’ saja, ternyata bisa dijadikan bahan untuk mengambil kebijakan. “Ide atau gagasan, bisa muncul dari masalah yang ada di rumah sakit,” katanya. Ketua IKWAM SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini secara detail menjelaskan bahwa masalah bisa ‘diteropong’ dari adanya gap yang mendapatkan perhatian, kemudian diberi respon sesuai dengan ‘permintaan’ manajemen.
(Baca juga: Klinik Muhammadiyah dan Aisyiyah: Memadukan Support Bumi dan Intervensi Langit)
Haksa, panggilan akrabnya, selanjutnya menjelaskan bagaimana cara mengidentifikasi masalah. “Diagnosis penyebab masalah, menjadi hal utama saat melakukan identifikasi,” katanya. Haksa lalu memberikan beberapa langkah lanjutan, seperti menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah. “Langkah berikutnya adalah merencanakan implementasi alternatifnya dan meng-implementasikan, serta memonitor langkah yang dilakukan,” jelasnya.
“Kegiatan ini, membuka peluang AUM Kesehatan untuk dikenal secara global melalui hasil penelitian klinik di rumah sakit,” urai Mundakir, SKep Ners, MKep, Sekretaris MPKU PWM Jatim. Asalkan, kata Mudzakir, hasil penelitian itu ditulis untuk Jurnal Nasional atau Internasional. “Kebesaran rumah sakit tidak hanya didasarkan pada besarnya cakupan pelayanan kesehatan saja, tapi juga berdasar berapa banyak produk penelitian yang dihasilkan,” kata Cak Mud, sapaan akrabnya. (Tjatur)