PWMU.CO – Dokter dan karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) Jawa Timur tidak hanya ahli memberikan pelayanan kesehatan pada pasiennya. Ternyata, mereka juga berbakat jadi seorang olahragawan.
Direktur RS Siti Fatimah Aisyiyah Tulangan Sidoarjo dr Tjatur Prijambodo misalnya, ternyata punya bakat dalam cabang olahraga (cabor) tenis meja. Ia pun ikut turun gelanggang dalam cabor ternis meja yang dilombakan pada Pekan Olah Raga Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (PORRSMA) Ke-8 Jatim.
Ajang lomba di bidang olahraga tersebut diselenggarakan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di Sarana Olah Raga (SOR) Tridharma Petrokimia Gresik, Sabtu (19/1/19).
“Saya kali ini ikut berpartisipasi dalam lomba tenis meja. Keikutsertaan saya ini untuk menyemarakkan dan meramaikan PORRSMA,” kata dr Tjatur kepada PWMU.CO usai pertandingan tenis meja.
Sebelumnya, dokter Tjatur nampak bertanding tenis meja dengan penuh semangat. Beberapa kali smash yang dilakukannya pun masuk dan berbuah angka. “Sayang sekali hasil akhir menempatkan saya pada pihak yang kalah. Lawan yang saya hadapi masih terlalu tangguh,” tuturnya.
Meski belum bisa menjadi juara lantaran kalah di babak awal, dr Tjatur mengaku tetap senang bisa ikut turun bertanding mewakili rumah sakit yang dipimpinnya.
“Kalah menang itu kan sudah biasa dalam sebuah pertandingan. Terpenting itu silaturrahminya, dan kita bisa bertanding dengan penuh kegembiraan,” paparnya.
Lain lagi dengan Factur Rahman alias Amang. Anggota MPKU PWM Jatim yang juga karyawan RS Muhammadiyah Gresik ini menyebutkan dirinya turun bertanding dalam Cabor bulu tangkis. “Saya ikut lomba bulu tangkis. Doakan saya agar bisa menang dan jadi juara,” paparnya.
Adapun PORRSMA kali ini diikuti oleh ratusan peserta perwakilan dari 23 RSMA se-Jatim. Sebanyak empat cabor diperlombakan dalam ajang lomba kali ini, seperti futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan bola voli.
Suasana semarak pun tampak dalam setiap kali pertadingan antar RSM digelar. Sorak sorai, yel-yel dan teriakan suporter untuk membakar seemangat rekan-rekannya yang bertanding terdengar membahana.
Ternyata dokter juga manusia, eh … olahragawan. (Aan)