Karena besar, menarik Muhammadiyah dalam politik itu wajar.
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir MSi menyatakan dalam Pemilu 2019 warga Muhammadiyah harus aktif dengan memegang adab mulia.
Hal itu dia sampaikan pada PWMU.CO yang mewawancarainya sebelum acara Tabligh Akbar Muhammadiyah Gresik di SMAM 10 GKB, Jalan Mutiara No 95 PPS Gresik, Ahad (20/1/19).
Haedar menjelaskan sikap Muhammadiyah sudah jelas, akan mendukung pemilihan umum. Dia memiliki harapan besar dalam agenda lima tahunan ini bisa memilih pemimpin bangsa yang berkualitas.
“Muhammadiyah itu besar, maka salah kalau kita tidak ikut aktif dalam pemilu. Tapi, yang harus jadi panduan adalah ikuti aturan dan junjung nilai-nilai yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara pemilu,” ujarnya.
Menarik Muhammadiyah dalam politik, menurutnya, itu wajar. Hal ini dilandasi karena Muhammadiyah itu besar dan punya segalanya yang tidak dimiliki oleh partai.
Untuk menyikapi hal itu, lanjutnya, warga Muhammadiyah harus kuat dan berpondasi pada tiga hal. Pertama, berperan aktif, tidak boleh golput.
Kedua, taat terhadap etika. “Jangan dijadikan alasan ada pemilu itu untuk ajang memecah belah bangsa,” pesannya.
Ketiga, pemilu bagi warga Muhammadiyah bisa diikuti secara praktis, wajar, dan harus gembira.
“Muhammadiyah harus mengambil peran kebangsaan, kekuatan opini, dan junjung adab mulia. Gunakan hak politik dengan bijak untuk menentukan kualitas pemimpin bangsa,” tuturnya. (Ichwan Arif)