PWMU.CO – Penampilan angklung kolosal oleh 352 siswa TK Aisyiyah se-Kabupaten Gresik benar-benar memukau para peserta Tabligh Akbar Muhammadiyah Gresik di SMAM 10 GKB, Ahad (20/1/19).
Dengan berdiri berjajar mereka membawakan dua lagu: Suwe Ora Jamu” dan Ambilkan Bulan Bu. Sekitar 2000 hadirin seakan terhipnotis.
Siswa-siswi dari 44 TK Aisyiyah se-Kabupaten Gresik itu sudah datang sejak pagi di lokasi acara yang bertempat di Jalan Mutiara 44 PPS Gresik. Mereka melakukan gladi bersih sekali lagi sebelum tampil.
Saat giliran mereka tampil, tanpa didamping lagi oleh pelatih dari masing-masing sekolah, para pemain itu fokus menunggu kode dari pembirama, kapan tiba membunyikan masing-masing angklung. Akhirnya, mereka pun bisa memainkan angklung dengan baik sampai lagu kedua selesai dimainkan.
Kepada PWMU.CO, Ketua Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Gresik Triwulandari Heppyani SPdI SPd menjelaskan, penampilan anak-anak ini adalah imbas dari pelatihan angklung guru yang dilakukan sebelumnya. “Di Akhir pelatihan diberitahukan kalau setelah ini guru-guru harus melatih anak-anak untuk ditampilkan di acara dalam rangka perayaan Milad Ke-106 Muhammadiyah nanti,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan itu berkat adanya sinergi antara Lembaga Kebudayaan, Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik, dan IGABA Kabupaten Gresik. “Alhamdulillah tampilan angklung kolosal hari ini berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Melihat semangat anak-anak untuk latihan angklung sejak awal membuat Ketua Lembaga Kebudayaan Pimpinan Aisyiyah Kabupaten Gresik ini terharu. “Luar biasa semangat anak-anak, terlebih saat latihan bersama. Jauhnya tempat tidak menjadi halangan bagi mereka,” ucap Heppy—sapaannya—yang juga menjadi pembirama saat tamapilan angklung kolosal tersebut.
Dia semakin terharu saat mengetahui salah pemain, yaitu Muhammad Dani Alfadhil Rizky, siswa dari TK Aisyiyah 19 Cangaan Ujungpangkah, tetap ikut meski habis operasi.
Dani beberapa bulan yang lalu menjalani operasi usus besar yang menyebabkan buang air besarnya tidak normal. “Seharusnya dia istirahat karena bulan depan akan menjalani operasi yang kedua,” ucapnya.
Dzikroh, warga Aisyiyah dari Pantenan Panceng mengatakan tampilan angklung kolosal cukup menghibur. “Bagus, lucu, dan kreatif,” ujarnya.
Sedangkan menurut Wakiyah, penampilan angklung kolosal ini adalah penampilan yang langkah. “Sekarang anak muda sudah kurang menyukai musik tradisional, penampilan anak-anak tadi bagus dan unik,” ungkap anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah PPS ini. (Anik)