PWMU.CO-Ketua Lazismu Kabupaten Sragen Ikhwanusofa memberikan kiat untuk memajukan lembaga zakat Persyarikatan Muhammadiyah di banyak daerah ini. Ada tiga kondisi yang harus dikerjakan pengurus Lazismu agar berkembang maju.
Hal itu disampaikan Ikhwanusofa saat peresmian Gedung Zakat Center Lazismu Kabupaten Mojokerto di Jalan Meduran 5, Mojosari, Ahad (20/1/2019).
Menurut dia, jika ingin maju, Lazismu harus melakukan tiga hal ini. Pertama, memberikan bukti yang konkret. Bukti bisa tertulis yaitu dengan laporan maupun bukti kemanfaatan untuk umat. ”Manfaat yang diberikan oleh Lazismu tidak boleh hanya untuk warga persyarikatan tetapi harus kepada masyarakat luas karena dhuafa tidak memandang ormas,” tuturnya.
Kedua, amil harus sehat. Menurut bapak enam anak ini, sehatnya amil ada dua. Tubuh amil yang sehat sehingga melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Kemudian sehat secara organisasi keamilan. ”Indikator amil sehat secara organisasi adalah melakukan rapat rutin minimal sebulan sekali,” katanya.
Ketiga, penyatuan zakat infak dan sedekah (ZIS). Dijelaskan, bersatunya ZIS umat Islam di sebuah lembaga akan menunjukkan kesatuan dan persatuan umat Islam selain itu juga membuktikan rasa kemanusiaan umat terhadap makhluk sejenis.
Di akhir tausiyahnya, Sofa berseloroh zaman dahulu PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem, sekarang Majelis PKU) yang terbentuk di Yogya dan Surabaya bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis. ”Sekarang setelah berubah besar dan menjadi RS Muhammadiyah menjadi bayar dan mahal pula,” tegasnya.
Sebab itu, sambungnya, Lazismu hadir untuk membantu dhuafa. Walaupun membayar setidaknya Lazismu bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh dhuafa untuk berobat.
Hadir dalam peresmian Gedung Zakat Center Lazismu Kabupaten Mojokerto ini jajaran Muspida, PDM, serta perwakilan dari Lazismu Tulunggung dan KLL Umsida. (Hendra Pornama)