PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan salah satu dasar terbitnya Majalah MATAN adalah ketika Muhammadiyah Jatim merasa miskin terpublikasi ke media. Padahal, kiprah Muhammadiyah Jatim sangatlah banyak dan nyata sekali.
“Banyak kiprah nyata Muhammadiyah tidak ter-cover pemberitaan media. Kita ini kalah sama LSM yang cuma menancapkan bendera,” katanya ketika menerima kedatangan silaturrahmi MPI PDM Surakarta, Jawa Tengah di Gedung Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (26/1/19).
Nadjib mengungkapkan, meski waktu itu sudah ada Majalah Suara Muhammadiyah, tapi skala majalah milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu masih nasional sehingga tidak bisa mengcover aktivitas Muhammadiyah di daerah. Selain itu, media adalah soal rasa dan bahasa.
“Nah, pada tahun 2006 kita mulai menerbitkan Majalah MATAN. Ketika pergantian kepemimpinan PWM Jatim,” ungkapnya.
Pria asal Lamongan itu kemudian menceritakan suka duka awal merintis penerbitan Majalah MATAN. Ketika itu, pada awal perintisan, Majalah MATAN tidak mempunyai kantor, tidak punya alat, dan apalagi uang.
“Gedung ini waktu itu masih berupa rumah dan sedang dibangun. Jadi kita kita tidak punya kantor. Pokoknya, kita tidak punya apapun ketika merintis,” paparnya.
Tapi, lanjut dia, dengan berbekal spirit bahwa Muhammadiyah itu bukan digerakkan oleh uang, tapi oleh gagasan besar, maka terbitlah Majalah MATAN ini.
“Kalau pingin punya uang bikinlah kegiatan. Jangan dibalik, bikin kegiatan menunggu punya kegiatan. Tidak akan mungkin uang tiba-tiba datang kalau tidak ada kegiatan,” tegasnya.
Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Jatim dengan nomor urut 41 itu pun berpandangan, sesuatu yang jika diurus dengan istiqamah dan serius akan membawa hasil positif.
“Insyaallah, kalau sesuatu itu diurus dengan istiqamah, maka gagasan besar itu akan bisa jalan. Itulah prinsipnya,” tuturnya.
Ia pun bersyukur, Majalah MATAN milik warga Muhammadiyah Jatim ini bisa bertahan selama 13 tahun. “Sekarang ini Majalah MATAN terbit dengan 10.000 eksemplar,” urainya.
Nadjib mengaku surprise bisa dikunjungi oleh PDM Surakarta ini. “Saya sampaikan terima kasih atas kunjungannya ini,” ujarnya. (Aan)