PWMU.CO – Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menepati janjinya untuk hadir pada wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (28/5). Bersama jajaran Polri lainnya, Badrodin tiba dan transit di Rektorat UMM pukul 9.35 sebelum akhirnya menuju ke arena prosesi wisuda di UMM Dome bersama-sama rektor dan anggota senat UMM.
Dalam orasinya, Badrodin mengangkat topik tantangan menghadapi era digitas native. Era masyarakat siber membuatnya harus bekerja keras karena tempat kejadian perkara (TKP) tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya yang sulit dilacak. “Tetapi Polri tetap harus bisa menghadapi ini dengan memperkuat computer forensic yang bisa melacak algoritma penggunaan internet,” ungkapnya.
(Baca: Wanita Singapura Ini Raih Gelar Doktor Tercepat di UMM dan UMM Beri Penghargaan kepada 86 Pegawainya)
Negara memiliki kekuasaan, kata Kapolri, oleh karena itu tidak boleh kalah dengan kejahatan dalam bentuk apapun. Meski demikian, kecanggihan teknologi informasi dan masifnya penggunaan media sosial diakui telah berdampak pada kehidupan anak-anak muda saat ini. Beberapa kejahatan seksual yang dilakukan terhadap maupun oleh anak-anak di bawah umur adalah salah satu contoh akibat penggunaan internet yang salah.
Kapolri mengajak para wisudawan UMM menjadi bagian dari pengguna internet yang positif. Teknologi informasi, kata Kapolri, dapat digunakan untuk kegiatan kreatif serta berbisnis secara online. “Namun jangan sampai dengan menggunakan internet lantas kita melakukan kejahatan seperti pelanggaran hak cipta,” tegas Badrodin di hadapan 1.337 wisudawan dan ribuan undangan yang memadati UMM Dome.
Usai berorasi, Kapolri memperoleh penyematan jas merah, almamater UMM, dari Ketua Badan Pembina Harian UMM, Prof HA Malik Fadjar. Disaksikan Rektor UMM, Fauzan, dan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Muhadjir Effendy. Badrodin dinyatakan sebagai keluarga kehormatan UMM. Jas merah kehormatan seperti ini disematkan kepada tokoh-tokoh khusus yang memiliki hubungan dengan UMM. Tercatat, selain Kapolri, penerima jas merah antara lain mantan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
(Dari Aktris Ria Irawan, Metro TV hingga Kaskus Warnai Tiga Dekade Komunikasi UMM dan Sukses Mahasiswa UMM Tulis 8 Buku)
UMM, menurut penilaian Badrodin, adalah kampus swasta yang sudah maju. Oleh karenanya agar menjaga agar tetap menjadi kebanggaan. “Terus maju, semoga terus maju,” kata Badrodin menjawab pertanyaan wartawan kampus.
Sementara itu, Koordinator Kopertis VII Prof Soeprapto, memuji UMM yang bisa mempertahankan piala Anugerah Kampus Unggul (AKU) yang ke-9 kalinya. Menurutnya, UMM telah mendidik mahasiswa tidak hanya dalam kompetensi duniawi tetapi juga kompetensi ukhrowi. “Pendidikan itu harus memiliki tujuan memperkuat kompetensi keduniaan, juga keakhiratan. Dan itu sudah dimiliki oleh UMM,” puji Soeprapto.
Rektor Fauzan menyatakan UMM tak hanya mengenal Badrodin sebagai Kapolri, tetapi juga sebagai kader Muhammadiyah. “Ayah beliau, Ahmad Haiti, adalah ulama Muhammadiyah di Jember. Waktu remaja, beliau juga pernah studi di SMA Muhammadiyah,” kata Fauzan. Itulah sebabnya, lanjut Fauzan, karakter kepemimpinan Badrodin terkenal amanah, jujur, tegas tetapi bersikap humanis. (nasrul)