PWMU.CO-SMP Muhammadiyah Platuk 15 Surabaya kembali melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat di sekitar sekolah. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekolah Muhammadiyah kepada lingkungan.
Acara dihadiri oleh emak-emak di daerah Pogot Kecamatan Kenjeran, Sabtu (26/1/2019). Penyuluhan menyoroti masalah semaraknya pengguna rokok pada anak-anak. Khususnya rokok elektrik. Disebut juga vape atau e-cigarette.
Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim Ustadz Muhammad Arifin MA sebagai penceramah menyampaikan, rokok elektrik terdapat berbagai bentuk dan ukuran. Ada tiga komponen utama dalam rokok elektrik. Baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisi cairan (cartridge). Gambar rokok elektronik kemudian ditampilkan ke layar LCD.
”Asap rokok ini berbahaya untuk kesehatan. Juga dapat meledak,” tandasnya. ”Ya, segala sesuatu yang elektrik pasti memerlukan listrik untuk mengoperasikannya. Begitu juga dengan vape. Aliran listrik yang didapat dari baterai juga berisiko meledak atau terbakar. Bahkan, beberapa ledakan yang ditimbulkan dari vape cukup parah,” sambungnya.
Rokok elektrik juga mengandung nikotin, katanya lagi. ”Ketika suami ibu-ibu berhenti menggunakannya, tidak akan lama merasa ingin selalu memakainya lagi. Jadi membuat kecanduan,” tandasnya. ”Efek lainnya dapat menimbulkan perasaan mudah marah, depresi, gelisah, dan cemas. Hal ini berbahaya bagi orang yang menderita penyakit jantung.”
Pada akhir ceramahnya Ustadz Arifin bertanya kepada para emak emak yang hadir, apakah ada di antara ibu-ibu ini yang ingin suaminya impoten? Tertawa semuanya. Diulangi lagi pertanyaan. Baru ada jawaban serempak, ”Tidaaak.”
”Satu-satunya cara untuk menjaganya dengan berhenti merokok. Jenis rokok apapun. Merokok satu kali saja dalam sehari dapat membahayakan kesehatan Anda. Mungkin sekarang para pengguna rokok elektrik belum mengalami gangguan kesehatan, tetapi untuk dampak jangka panjangnya mungkin ada. Dampak kesehatan dari rokok baru muncul dalam waktu beberapa tahun ke depan,” katanya. (Mar)