PWMU.CO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau pimpinan wilayah, daerah, dan amal usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menyiarkan serta menyukseskan Tanwir Muhammadiyah 2019 dengan memasang atribut-atribut berupa baliho, spanduk maupun umbul-umbul di lingkungan kantornya masing-masing.
Imbauan tersebut tertuang dalam surat nomor 25/1.0/A/2019 tertanggal 16 Januari 2019 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir bersama Sekretaris PP Mihammadiyah Agung Danarto MA.
Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Biyanto mengatakan, menindaklanjuti imbauan tersebut PWM Jatim menginstruksikan kepada seluruh jajaran pimpinan Persyarikatan di masing-masing tingkatan untuk menyiarkan tanwir.
“Tanwir merupakan permusyaratan tertinggi setelah muktamar. Banyak persoalan strategis terkait keumatan, bangsa, dan perkembangan Muhammadiyah diperbincangkan di dalamnya. Mengingat posisi perhelatan tanwir yang begitu strategis, maka warga Persyarikatan harus menyemarakkannya,” katanya ketika dihubungi PWMU.CO, Kamis (31/1/19).
Salah satu caranya, menurut dia, adalah dengan memasang baliho, spanduk, umbul-umbul, dan media lain, di sekitar kantor Pimpinan Muhammadiyah Daerah, Cabang, dan Ranting.
“Seruan menyemarakkan tanwir juga ditujukan untuk pimpinan AUM, seperti kampus, sekolah, rumah sakit, panti asuhan, masjid, dan unit ekonomi yang dimiliki Persyarikatan,” tegasnya.
Pemasangan baliho, spanduk, dan umbul-umbul bisa dilakukan di tempat-tempat strategis atau di sekitar AUM. “Yang penting diingat, pemasangan atribut tidak boleh merusak pemandangan kota dan mengganggu pepohonan,” tuturnya.
Pria asal Lamongan itu menambahkan, menyiarkan tanwir juga dapat dilakukan dengan mengucapkan selamat dan sukses melalui berbagai media cetak dan elektronik. Termasuk juga melalui media online dan media sosial.
“Dengan menyemarakkan tanwir melalui berbagai media, berarti kita untuk sementara waktu mengendorkan urat syaraf akibat terlalu banyak berbicara politik,” urainya.
Harus diakui, lanjut dia, energi bangsa ini seperti tercurah habis dalam perbincangan tentang politik jelang Pemilu 2019. “Karena itu, pimpinan, kader, dan keluarga besar Muhammadiyah mesti mengambil peran untuk menyiarkan tanwir di Bengkulu,” ungkapnya.
Biyanto mengimbau, para penulis andal Muhammadiyah juga bisa menulis di media massa dengan tema seputar “Agama yang Mencerahkan”. Topik ini sekaligus menjadi tema Tanwir. “Tema ini terasa relevan dengan dinamika kehidupan keagamaan umat di tengah tahun-tahun politik,” tuturnya.
Adapun Tanwir Muhammadiyah akan dilaksanakan di Kota Bengkulu pada 15-17 Februari 2019 mendatang. Acara yang diikuti oleh PP Muhammadiyah dan PWM se-Indonesia itu mengusung tema “Beragama yang Mencerahkan”. (Aan)