PWMU.CO-SMP Muhammadiyah 4 Tanggul Jember (SMP Muhata) kedatangan tamu dari tim sosialisasi SMK Muhammadiyah 2 Paleran, Umbulsari, Kamis (31/1/2019). Tim ini hendak mengenalkan profil sekolahnya untuk menjaring lulusan SMP Muhata tertarik sekolah di sana.
Kedatangan tim ini langsung dimanfaatkan oleh Kepala SMP Muhata meminta tolong membuat video profil sekolahnya. Sebab SMKM 2 Paleran memiliki tim video bahkan dilengkapi drone.
Pembuatan video dilaksanakan ketika upacara Hizbul Wathan. Latihan sudah dipersiapkan sehari sebelumnya. Seragam guru dan murid juga sudah dirapikan. Pengambilan gambar menggunakan drone dengan banyak angle dari atas.
Tepat pukul 08.30, upacara dimulai. Barisan kali ini berbeda. Biasanya barisan berdasarkan kelas. Pagi ini siswa dikelompokkan berdasarkan tinggi badan. Agar kelihatan bagus saat disyuting dari udara. Rapi dan rata. Nama barisan memakai tokoh-tokoh Muhammadiyah. Seperti KH Ahmad Dahlan, Nyai Walidah, Kasman Singodimejo, AR Fakhrudin, Fakih Usman, Mas Mansyur, dan Jenderal Sudirman.
Agar pengambilan film sukses Kepala SMP Muhata Suwandi Husaini SKomI meminta semua peserta apel tidak terpengaruh dengan drone yang melayang-layang di atas kepala. ”Pengambilan gambar memakai drone. Jadi meski dronenya ada di atas kepala kalian, jangan dilihat apalagi melambaikan tangan,” kata Suwandi Husaini yang bertindak sebagai pembina upacara. Kontan saja perintah ini membuat peserta tertawa.
Upacara berjalan tertib. Barisan lurus dan rapi. Petugas apel melaksanakan dengan baik. Dalam amanat pembina apel, Suwandi mengatakan menjadi kader Muhammadiyah sangatlah berat. Jika ragu dan bimbang lebih baik pulang. Di akhir amanatnya, Suwandi berharap muncul kader-kader seperti tokoh- tokoh besar Muhammadiyah dari SMP Muhata.
”SMK Muhammadiyah 2 Paleran akan mengadakan sosialisasi untuk menjaring siswa baru tahun pelajaran 2019-2020. Nah, sekalian kita minta bantuan untuk membuatkan video profil sekolah. Video ini juga akan kami gunakan untuk sosialisasi di SD-SD Tanggul dan sekitarnya untuk menjaring siswa baru,” kata Wakil Kepala Sekolah Zainul Hasan SPd.
Syuting dengan drone itu menarik perhatian siswa. Sayangnya berlangsung saat upacara sehingga dilarang berekspresi di depan kamera. Padahal penasaran sekali ingin melihat drone melayang di udara.
”Bu, tadi waktu dronenya ada di atas kepalaku. Ingin rasanya lihat ke atas. Ingin melambaikan tangan, da..da..da..da..tapi aku malu,” kata Rima Adistya, ketua kelas VIIIB.
”Untunglah kamu gak lihat. Kalau lihat videonya tambah jelek. Upacara kok lihat kemana-mana,” seloroh Bu Guru. (Humaiyah)