PWMU.CO – Peran Korsp Muballigh Muhammadiyah (KKM) sangat penting dan karena itu perlu ditata dan diperkuat.
Demikian harapan yang disampaikan Syamsul Hidayat dalam kegiatan Silaturahim dan Refreshing Mubaligh Muhammadiyah Regional III yang digelar Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Sabtu (2/2/19).
Menyampaikan materi Program Strategis dan Arah Pengembangan Korps Muballigh Muhammadiyah 2020 Syamsul meminta kehadiran KMM tidak sekadar ceramah, tapi juga bisa meng-counter dan memberi pencerahan bagi para pembenci Muhammadiyah. “Tidak sekadar marah dan mengeluh,” ujar Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini.
Syamsul Hidayat menceritakan, pernah ada aktivis salah satu kelompok pengajian yang membidahkan sistem hisab Muhammadiyah. Namun di kemudian hari dia taubat. “Sekarang malah menjadi Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah di salah satu kota Jawa Tengah,” ujarnya.
Dalam kasus serupa, salah satu aktivis harakah yang dalam setiap ceramahnya menyalahkan sistem hisab, kini justru menjadi Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah di suatu wilayah. Menurut Syamsul, masih banyak cerita yang serupa. “Mereka yang dulu membenci akhirnya jatuh hati,” ucapnya.
Dari kisah-kisah itu, dia meminta mubaligh Muhammadiyah untuk memperbaiki komunikasi secara kontinyu. “Mari kita evaluasi cara dakwah kita. Apakah sudah efektif atau belum,” pesan Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini. (Mohamad Su’ud)