PWMU.CO-Majelis Tabligh PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Pusat dan Lazismu Pusat menyelenggarakan Silaturahim dan Refreshing Mubaligh Muhammadiyah Regional 3 Jatilira (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
Acara berlangsung di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Sabtu-Ahad (2-3/2/2019). Kegiatan bertema Menjaga Kualitas Membangun Sinergitas untuk Tabligh Berkemajuan dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai daerah. Kegiatan ini untuk menyegarkan paradigma dan persepsi tabligh para mubaligh.
Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr Syamsul Hidayat MA menyebut silaturahim dan refreshing ini dengan nama Silatfresh karena mengandung unsur spiritualitas dan intelektualitas.
”Surat Al Maidah ayat 67 harus bisa mengguncang semangat para mubaligh Muhammadiyah untuk meningkatkan perannya dalam menghasilkan produk-produk yang lebih baik dan berkemajuan,” ujarnya.
Dia berharap, setelah kegiatan ini muncul persamaan persepsi dalam menggerakkan Majelis Tabligh dan Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) sehingga tercapai akselerasi jumlah mubaligh. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan mubaligh di seluruh Indonesia.
”Mengacu pada ART Muhammadiyah mengamanahkan setiap cabang minimal memiliki 10 mubaligh. Di tingkat daerah minimal memiliki 20 mubaligh, dan wilayah minimal memiliki 30 mubaligh. Untuk mencapai itu maka kebutuhan kader mubaligh harus segera dipenuhi,” katanya.
Syamsul Hidayat memberikan apresiasi kepada Majelis Tabligh PDM Bangkalan yang telah mengikutkansertakan dua kader mubaligh mudanya dan menjadi daerah dengan jumlah peserta terbanyak. Dia berharap Bangkalan menjadi pelopor kemajuan mubaligh Muhammadiyah di Madura.
Dai muda Bangkalan Dwi Jaka menyampaikan, acara ini sangat luar biasa. Pabrik mubaligh Muhammadiyah harus dibangun di setiap tingkat sampai ke ranting. Dia sendiri mengajar di Pondok Babussalam Socah Bangkalan sekaligus sekretaris Majelis Tabligh PDM Bangkalan. (Rangges)