PWMU.CO-Dakwah komunitas yang dipelopori oleh Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim terus meluas sasarannya. Bahkan sekarang merambah wilayah najis. Sebab air kencing juga menjadi urusannya.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid ketika menutup acara Follow Up Bimbingan Teknis Dai Komunitas yang diadakan oleh LDK PWM Jatim di Aula AR Fakhruddin SD Muhammadiyah 1 Ngawi, Ahad (3/2/2019). Acara diikuti 70 peserta utusan berbagai daerah.
Sebelum menutup acara, Nadjib melihat asyiknya peserta praktik cara mendeteksi air kencing mengandung narkoba atau tidak. Tes urine ini salah satu pembekalan materi yang disampaikan oleh Aristanto Prambudi SKed.
Bahaya narkoba menjadi salah satu topik bahasan dai khusus ketika ceramah di kalangan remaja. Di acara seperti itu kerap dilakukan tes urine. Karena itu dai LDK harus memiliki pengetahuan dan keterampilan mendeteksi urine.
”Sekarang urine yang najis untuk tes narkoba juga menjadi bidang garap LDK,” komentar Nadjib. Dia mengapresiasi dakwah khusus seperti ini yang tidak dimiliki oleh dai umum.
Dia juga menyatakan rasa senangnya karena yang hadir di Bimtek beragam. ”Ada yang jenggotan, rambutnya putih, eh..tapi masih mau ngurusi narkoba,” tuturnya.
Selanjutnya dia menerangkan, dakwah itu bukan menghakimi. Tapi mendekati dengan kreasi dakwah yang varian agar bisa menyentuh masyarakat. Dakwah semacam ini harus digarap sungguh-sungguh.
Bukan bermaksud pamrih, sambung Nadjib, dakwah ini kalau ditekuni dengan istiqomah maka hasilnya tidak akan sia-sia. Bisa menghasilkan kesejahteraan juga. ”Saya yakin LDK akan kewalahan menghadapi orderan,” ujarnya seraya menengok Muhammad Arifin, ketua LDK Jatim yang menyambut dengan senyum.
Calon anggota DPD RI Dapil Jatim nomor urut 41 ini berharap, terpenting setelah kegiatan ini adalah tindak lanjut. Jangan berharap kepada PWM terus. Daerah harus segera bergerak, karena komunitas dakwah di sekitar kita sangat banyak.
Di saat yang sama, mantan komisioner KPU Provinsi Jawa Timur ini juga menyinggung Jihad Politik yang digaungkan oleh Muhammadiyah Jawa Timur. ”Saat ini adalah momentum pembuktian diri, sukses tidaknya kader-kader yang direkomendasi PWM tergantung dari kita semua. Kalau hanya mengandalkan AUM saja tidak cukup, ini belum bisa menyentuh orang luar,” katanya.
Menurut dia, terlihat gagah kalau Muhammdiyah punya anggota dewan legislatif banyak. ”Saya yakin kalau jihad politik ini sukses Muhammadiyah akan diajak ngomong tentang Pilkada. Karenanya harus sinergi antara Muhammadiyah dan PAN dan semuanya,” tandasnya.
Ditegaskan, jihad politik tidak cukup dengan statement, tapi juga dengan amwal dan anfus. Jihad politik di Muhammadiyah ini juga baru. ”Bisa jadi saya termasuk orang sudah menjalankan program LDK,” katanya disambut tawa dan tepuk tangan para peserta Bimtek. (Abi Saffa)