PWMU.CO – Suasana sederhana namun khidmat mewarnai prosesi pelantikan Dewan Sughli Wilayah (DSW) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur, di Jalan Jemursari Selatan IV No. 16 Jemur Wonosari Wonocolo Surabaya, Ahad (3/2/19).
Peristiwa itu sekaligus mengulang sejarah di tahun 2000, ketika di rumah ini para pegiat HW Jatim berkumpul dan bersepakat membangkitkan kembali HW di Jatim.
Kini, di rumah yang sama, juga berkumpul dan bersepakat membangkitkan DSW yang selama empat periode Pimpinan Kwarwil HW Jatim belum ada DSW-nya.
Di rumah tua bangunan zaman Belanda, di dalam ruang tamu dengan alas yang seadanya itu, dilantik DSW yang diketahui oleh Rhona Ulul Azmi. Sementara Sekretaris HW Jawa Timur Yasir membacakan surat keputusan dan dilanjutkan prosesi pelantikan oleh Ketua Kwarwil HW Jawa Timur Muhammad Harun Roesyiedh.
Dalam sambutan usai pelantikan, Rhona menyampaikan, “Ini amanat yang berat bagi saya, tapi harus saya laksanakan sesuai janji pandu HW: siap menerima amanat tanpa membantah,” ungkap alumnus SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan ini.
Di sini, sambungnya, kita melatih diri di kepanduan Hizbul Wathan, tempat terhormat untuk mengasah teknik kepanduan serta mendalami Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Harapan kami, dukungan teman-teman yang masuk dalam jajaran DSW HW Jatim untuk bisa mau bersama-sama belajar dan mampu mengatur kepentingan kita yang rata-rata masih sekolah dan kuliah ini,” ucapnya.
Menurutnya, masih banyak yang harus dirumuskan dan dikerjakan bersama. “Kita akan siap membantu dan mem-backup kegiatan Kwarwil HW Jatim,” tambah mahasiswa Jurusan Ahwal Asy-Syakhsiyyah Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini.
Semetara itu Muhammad Harun menyampaikan, DSW adalah wadah pembinaan dan kepemimpinan Pandu HW Penghela dan Penuntun di tingkat kwartir, yang beranggotakan Pandu HW Penghela dan Pandu HW Penuntun Puteri Putera. Sifatnya kolektif kolegial.
“Dewan Sughli berkedudukan sebagai sebagai badan kelengkapan Kwartir yang bertugas membantu Kwartir dalam pengelolaan Pandu HW Penghela dan Pandu HW Penuntun,” ujarya.
Dia menegasan, maksud DSW dibentuk untuk memberikan kesempatan kepada Pandu HW Penghela dan Pandu HW Penuntun untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pengelolaan organisasi, mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengembangkan pribadi untuk mengabdi dan pengamalan pada Persyarikatan Muhammadiyah, masyarakat, bangsa dan negara.
‘Guberbur’ HW Jatim itu berharap kehdiran DSW bisa mencetak kader pemimpin dan kader pembaharu atau pembangunan untuk masa depan. “Selamat kepada Pimpinan DSW HW Jatim. Ingat, manuk glatik cucuke potol, mari dilantik ojok ketul,” pesanya dengan parikan Suoroboyoan. (MHR)