PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dra Arbaiyah Yusuf MA mengaku miris sekaligus prihatin menyaksikan video siswa SMP di Wriginanom, Gresik melakukan perbuatan tidak terpuji terhadap gurunya.
Video berdurasi sekitar satu menit yang sedang viral di media sosial (medsos) itu memperlihatkan siswa tidak terima ketika ditegur gurunya lantaran kedapatan sedang merokok di kelas.
Siswa itu pun melakukan perbuatan tidak terpuji dengan memegang kepala sang guru dan mendorongnya. Bahkan, siswa yang nampak mengenakan seragam Pramuka itu juga menantang gurunya. Ia meraih kerah baju gurunya dan hendak mencekiknya.
Bu Ar—sapaan karibnya—menilai, perbuatan siswa yang tidak sopan terhadap gurunya, bahkan menjurus pada tindak kekerasan, itu sebagai kecelakaan dalam dunia pendidikan.
“Sangat mengagetkan sekali. Miris banget menyaksikan tindakan siswa yang terekam video itu. Apa yang sedang terjadi dengan dunia pendidikan kita?” katanya ketika dihubungi PWMU.CO, Senin (11/2/19).
Menurut Bu Ar, pendidikan idealnya bisa mencetak insan yang cerdas sekaligus berkarakter. Karena itu, penting bagi pelaku pendidikan untuk melakukan penguatan pendidikan karakter (PPK) siswa didik.
“Nah, di sinilah sebenarnya pentingnya penguatan pendidikan karakter itu. Lembaga pendidikan tidak hanya mencetak siswa didik yang pintar, tapi harus juga berkarakter, bermoral dan berahlak,” tuturnya.
Wanita asal Ponorogo itu menyatakan, hal itu penting agar tindakkan yang mencoreng wajah pendidikan di Indonesia seperti tergambar dalam beberapa kejadian tidak akan pernah terjadi lagi. “Mudah-mudahan tidak ada kasus serupa setelah ini,” harapnya.
Belajar dari kasus ini, Bu Ar mengingatkan, para pelaku pendidikan di Indonesia harus bisa intropeksi diri. Sebaliknya, tidak boleh saling menyalahkan. Pun demikian dengan para orangtua siswa.
“Mendidik anak itu bukan hanya tugas dan tanggungjawab guru di sekolah. Tapi, juga tugas dan tanggungjawab orangtua. Jadi, orangtua wajib memantau prilaku anaknya,” tandasnya. (Aan)