PWMU.CO-Kuliah sambil berbisnis. Ini harapan banyak mahasiswa. Tapi tak semua bisa melakukannya. Kecuali Ucik. Kreativitasnya tak sependek namanya. Mahasiswa semester 5 Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Gresik ini pintar membuat tanaman hias gaya Jepang. Teknik kokodama namanya.
Ucik menerangkan, kokedama terdiri dari kata koke yang berarti lumut, moss. Dama yang berarti bola, ball. Sehingga kokedama biasa disebut bola lumut. ”Arti lebih luas yaitu tanah yang dibentuk seperti bola dan dibungkus dengan lumut,” ujarnya.
Teknik ini kombinasi antara bonsai tipe Nearai dan Kusamono. Bonsai tipe Nearai adalah miniatur pohon yang dilepaskan dari wadahnya dan di-display pada tembikar atau potongan kayu. Sementara bonsai Kusamono merupakan bonsai dengan peletakan rumput liar dan bunga pada pot atau wadah yang unik.
”Ternyata kokedama ini merupakan estetika dari Wabi-sabi yang merepresentasikan pemandangan Jepang dalam miniatur dunia,” terang mahasiswa asal Lamongan ini.
Dia menjelaskan, fungsi dari kokedama sebagai media tumbuh untuk tanaman hias. Kokedama bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman herba, tanaman semusim, atau menahun, rumput, paku, bahkan umbi. Namun, pada umumnya kokedama diaplikasikan pada tanaman yang memiliki ukuran kecil dan biasa diletakkan di dalam ruangan agar lebih mudah dalam perawatan dan tidak akan tumbuh besar dengan cepat.
Bisnis ini, kata dia, berawal dari mata kuliah Teknologi Tanaman Hias dan Kewirausahaan. Kemudian dia praktikkan. ”Alhamdulillah karya saya bisa diterima oleh konsumen. Sudah berjalan empat bulan. Omzetnya setiap bulan trennya positif. Banyak yang pesan. Instansi pemerintah, kampus, dan pecinta tanaman hias menjadi konsumen saya,” cerita dia.
Sementara ini masih pemasaran lewat sosmed. ”Insya Allah jika ada modal lagi akan saya kembangkan bisnis yang menjanjikan ini,” ujar Ucik tersenyum tipis. Katanya, omzetnya sudah puluhan juta per bulan. (Intan)