PWMU.CO-Lapangan upacara SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) pagi itu mendadak ramai. Meja-meja berjajar dengan beragam barang dagangan di atasnya. Di stan-stan itu, berbagai macam makanan dan minuman disajikan.
Penjualnya berasal dari para siswa. Pembelinya beragam. Dari seluruh warga sekolah. Mereka sedang berkegiatan Market Day yang berlangsung tiga hari, Rabu-Jumat (13-15/2/2019).
Salah satu stan yang menarik perhatian adalah Healthy Stand. Berbeda dengan lainnya, stan nomor delapan itu menjual berbagai panganan tradisional, menyehatkan, dan mengenyangkan. ”Ada onde-onde, klepon, dan lemper,” ujar Erlangga Satria, salah satu pemilik stan yang juga anggota kelompok delapan dari kelas VII D.
Bersama lima temannya, mereka kerja sama menjual barang dagangannya. Setiap pengunjung yang mendekati stan, langsung ditawari dagangannya. Selain itu, mereka juga menjajakan produknya berkeliling. Tidak hanya panganan tradisional, ada pula nasi ayam, nasi goreng, salad buah, dan pisang keju. Tak ketinggalan ada minuman seperti es cincau dan jus alpukat. ”Yang paling laris tadi nasi ayam,” ujar Khairunnisa, salah satu anggota grup.
Pemilihan menu makanan sehat, menurut Khairunnisa, sebagai bentuk kepedulian karena banyaknya makanan dan minuman yang tidak sehat yang berada di lingkungan sekitar. ”Banyak yang mengandung pengawet dan pewarna yang tidak baik bagi kesehatan,” ungkapnya.
Koordinator Market Daya Dian Wahyuningsih SPd mengatakan, sebelum mengikuti Market Day, tiap kelompok diharuskan membuat business plan terlebih dahulu. ”Di dalamnya memuat proses pembuatan produk, waktu pemasaran, dan sasaran konsumen,” ujar Dian, panggilannya.
Tiap-tiap kelompok yang sudah menyelesaikan business plan, lanjut dia, lalu diberikan modal Rp 250 ribu. ”Masing-masing untuk modal jualan Rp 150 ribu, dan promosi produk Rp 100 ribu,” tambahnya.
”Dari 28 kelompok yang mengikuti Market Day hari ini, alhamdulillah sebanyak 25 kelompok yang laba,” ungkap Dian.
Selain Market Day, di sekolah itu juga diselenggarakan pameran dan pertunjukan seni yang bertajuk Musasi Exhibition dan Art Performance. Pameran hasil karya siswa itu tak kalah menarik. Delapan stan yang ditampilkan di area kantin mengusung beragam tema. Ada fabel, fantasi, nasionalis, hingga pedesaan.
Kepala SMP Musasi Aunur Rofiq MSi mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan merupakan rangkaian dari kegiatan Outdoor Learning Activity (OLA). Di dalam OLA, para siswa tidak hanya belajar pengetahuan, namun dihadapkan pada persoalan seperti menata stan pameran dan mendesain produk yang ditampilkan. ”Itulah keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam tataran non-kognitif,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, para siswa tidak hanya mengkreasi dan menghasilkan produk. ”Mereka juga merencanakan, mengorganisasikan, serta menghitung berapa modal dan laba yang dihasilkan,” imbuh Rofiq. ”Tidak lupa mereka juga belajar bagaimana memasarkan produk, baik di media sosial maupun lewat brosur cetak,” jelasnya. (Darul)